World Vegan Day 2021

Vegan

Sumber : mantracare.org

Kalian pasti sering mendengar tentang vegan atau vegetarian. Ternyata ada lho perayaan vegan sedunia yang rutin dirayakan tiap tahun, tapi kalian sebenernya tau ga sih apa itu vegan? Atau apa sih perbedaan vegetarian dan vegan? Yuk simak penjelasan dibawah ini!

Sejarah dan Makna Hari Vegan Sedunia

Hari Vegan Sedunia diperingati setiap tanggal 1 November oleh banyak negara di dunia. Hari Vegan Sedunia ini diinisiasi oleh Vegan Society, yaitu sekelompok orang vegan yang didirikan oleh seorang aktivis hewan bernama Donald Watson. 

Hari perayaan ini tidak hanya didedikasikan untuk vegan dan perayaannya saja namun juga peringatan untuk kita agar lebih melihat situasi dunia saat ini dan meningkatkan kesadaran kita pada masalah di dunia saat ini yaitu pasokan makanan dan dampak yang diakibatkannya. Selain itu juga pada Hari Vegan Sedunia diharapkan agar kita lebih meningkatkan kesadaran kita akan perlakuan kita terhadap hewan dan cara beternak yang baik. 

Pada perayaannya lainnya, orang-orang akan memberikan tips menjadi vegan pada kehidupan sehari hari  dan mengajak  serta memberitahu kenapa veganisme itu penting. 

Apa Alasan Seseorang Menjadi Vegan?

  1. Kesehatan

British Dietetic Association menegaskan bahwa pola makan vegan yang terencana dengan baik dapat “mendukung hidup sehat pada orang-orang dari segala usia”. Beberapa penelitian mengaitkan pola makan ini dengan tekanan darah dan kolesterol yang rendah. Risiko terkena penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker lebih kecil daripada mereka yang mengkonsumsi produk hewani.

  1. Kesejahteraan Hewan 

Mencegah eksploitasi hewan adalah faktor kunci dalam keputusan banyak orang untuk menjadi vegan. Sebagian dari orang yang menjadi vegan merasa memiliki keterikatan emosional dengan hewan. Vegan percaya bahwa hewan berhak memiliki hak untuk bebas dari rasa sakit, ketakutan, dan penderitaan. 

  1. Menyelamatkan lingkungan

Produksi daging dan olahan hewan dirasa memberikan dampak untuk lingkungan, mulai dari tanaman dan air yang dibutuhkan untuk memberi makan hewan hingga proses pengolahan lainnya yang dapat menyumbang polusi.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) memperkirakan produksi daging sedunia akan meningkat hampir dua kali lipat pada 2050. Artinya, akan semakin banyak hewan yang diternakkan sehingga semakin banyak tanaman serta lahan untuk menjadi tempat tinggal hewan. 

Dengan menjalani pola makan vegan, jejak karbon serta kebutuhan untuk hewan pun jadi berkurang. Sehingga, secara tak langsung, hal ini akan bantu menjaga persediaan air dan tumbuhan.

Apa Bedanya Menjadi Vegan dan Vegetarian?

Diet vegetarian sendiri merujuk pada pola makan yang berfokus pada konsumsi makanan dari tumbuh-tumbuhan. Namun, banyak orang yang menjalani pola ini dengan cara serta batasan makanan yang berbeda-beda, tergantung jenisnya.

Vegan termasuk jenis vegetarian yang pantangan makanannya paling ketat. Orang-orang yang menjadi vegan tidak mengkonsumsi makanan yang bersumber dari hewan sama sekali, termasuk produk olahannya seperti susu, telur, keju, hingga madu. Pola makan ini benar-benar hanya memperbolehkan konsumsi makanan yang ditanam seperti sayur-mayur, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Apakah Pola Makan Ini Berisiko Menyebabkan Kekurangan Zat Gizi?

Pola makan ini sebenarnya cenderung kaya nutrisi dan rendah lemak jenuh. Namun, orang yang hanya mengonsumsi makanan dari sumber tumbuh-tumbuhan saja perlu waspada tentang kekurangan nutrisi lainnya, termasuk zat besi, kalsium, vitamin B12, vitamin D, dan asam lemak omega-3.

Saat memilih menjalankan diet vegan, maka kamu hanya mengkonsumsi sayuran, buah, dan sumber makanan dari tumbuhan lainnya. Nyatanya, di dalam sumber makanan hewani terkandung berbagai nutrisi, vitamin, dan zat gizi lain yang penting untuk kesehatan tubuh, termasuk kesehatan mental dan otak yang tidak tergantikan dari sumber makanan tumbuhan.

Meskipun banyak penelitian yang membuktikan bahwa diet vegan lebih menyehatkan, namun disisi lain otak membutuhkan nutrisi dan zat gizi yang banyak terkandung dalam makanan hewani. Zat gizi yang tinggi terkandung dalam makanan hewani adalah vitamin B12, zinc, zat besi, asam lemak omega-3. Jika kekurangan zat gizi tersebut, maka kesehatan dan fungsi otak dapat terganggu.

Kurangnya pengetahuan mengenai diet vegan bisa berdampak negatif pada kesehatan tubuh, di antaranya: 

  • Anemia Defisiensi B12. Pengidapnya rentan mengalami sariawan, kulit memucat, sulit fokus, penglihatan terganggu, serta adanya perubahan cara berjalan dan bergerak. 
  • Gangguan Kesehatan Otak. Diet vegan juga berisiko pada krisis kolin, nutrisi yang penting untuk kesehatan dan fungsi otak. Kolin hanya dapat ditemui dalam daging dan unggas. Bagi orang yang menjalani diet vegan tidak mendapatkan nutrisi ini kecuali mempertimbangkan untuk mengkonsumsi suplemen pendukung.
  • Kekurangan Kalori. Produk nabati atau makanan dari tumbuh-tumbuhan hanya memiliki kepadatan kalori lebih rendah dibanding makanan yang berasal dari hewan. Jika menjalani diet ini, maka sebaiknya makan dengan volume besar untuk mendapatkan semua kalori yang dibutuhkan tubuh. 
  • Kerontokan Rambut. Pegiat diet vegan akan kekurangan zat besi, vitamin B, dan zinc yang penting untuk pertumbuhan rambut. Cara untuk mengantisipasinya, seseorang yang menjalani vegan harus mengganti kandungan bermanfaat tersebut dengan makanan pengganti seperti kacang kering dan sayuran hijau tua. 
  • Risiko Alami Stroke. Diet vegan pada beberapa orang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, diet ini juga memiliki kemungkinan menimbulkan tingkat stroke yang lebih tinggi dibanding orang yang memakan daging. Namun risiko ini tidak dapat disamakan pada setiap orang, karena efeknya bisa berbeda-beda. 
  • Gangguan Kesehatan Mental. Diet vegan berpotensi meningkatkan gangguan depresi, kecemasan, dan gangguan somatoform yang cukup tinggi. Ini adalah gangguan pada orang yang memiliki gejala nyeri atau lemas tanpa penyebab yang jelas.

Bagaimanakah Diet Vegan Berdampak Pada Lingkungan?

Pola diet vegan dianggap memungkinkan untuk membuat planet ini menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan misalnya seperti biaya lingkungan (emisi gas) yang dihasilkan dari industri peternakan hewan. 

PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) mengatakan bahwa daging dan susu (hewan ternak) menyumbang 14,5% dari semua emisi gas rumah kaca buatan manusia. Ini diperkirakan setara dengan emisi gas buang tiap mobil, kereta api, dan pesawat di planet ini. Apa yang kita bayangkan jika seluruh penduduk dunia ini menjadi Vegan telah menjadi laporan yang dibuat pada tahun 2016 tentang makanan dan iklim di jurnal akademik, Proceedings of National Academy of Sciences (PNAS) dimana dikatakan bahwa emisi terkait makanan di dunia bisa turun hingga 70% pada tahun 2050.

Namun jika kita amati lebih dalam lagi, apakah semua yang terkait diet ini akan segalanya berdampak baik? tentu saja tidak untuk beberapa kondisi. Hal ini bisa menjadi sebuah pertimbangan saat akan menerapkan diet ini.

Joseph Poore, seorang peneliti yang mempelajari dampak lingkungan dari makanan di Universitas Oxford mengatakan bahwa tidak ada yang benar benar sebanding dengan daging sapi, domba, babi, dan susu. Produk-produk ini ada di level nya sendiri kalau kita bicara tingkat kerusakannya terhadap lingkungan, dan biasanya ada pada hampir setiap masalah lingkungan yang kita lacak. Dia juga menambahkan, penting untuk berhati hati dalam semua yang kita konsumsi seperti buah dan sayuran yang diangkut melalui jalur udara dapat menciptakan lebih banyak emisi gas rumah kaca per kilogram daripada daging unggas.

Penelitian lain dari seorang peneliti asal University of Manchester, Angelina Frankowska mengatakan bahwa asparagus yang dimakan di Inggris memiliki jejak karbon tertinggi dibandingkan dengan sayuran lain yang dimakan di negara itu. Ada 5,3 Kilogram karbon dioksida yang diproduksi untuk setiap kilogram asparagus, terutama karena sebagian besar diimpor melalui udara dari Peru. 

Sumber :

FOSCA – Forum of Scientist Teenagers – 2021 (kirfosca.com)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *