Paralympic 2020

Paralympics
logo Paralympics dari masa ke masa

     Paralimpiade atau Paralympics merupkan ajang multi-olahraga internasional yang diikuti oleh atlet difabel. Olahraga bagi penyandang di disabelitas sebetulnya sudah ada semenjak 100 tahun yg lalu, dan klub olahraga pertama bagi orang penyandang disabelitas pertama ada pada tahun 1888 bagi para tunarungu di Berlin, Jerman. Paralimpiade tak bisa dilepaskan dari pengaruh Perang Dunia II. Karena pada saat itu olahraga di gunakan sebagai proses rehabilitasi oleh tentara dan warga sipil Yang menjadi korban perang. 

  Pada 1944, seorang dokter bernama Ludwig Guttmann membuka klinik pusat cedera tulang belakang di Rumah Sakit Stoke Mandeville, Inggris. Ia menggunakan olahraga sebagai bagian dari proses rehabilitasi. Pada 29 Juli 1948, tepat pada hari berlangsungnya upacara pembukaan Olimpiade London, Guttmann membuat lomba untuk orang-orang yang menggunakan kursi roda. Ajang kompetisi olahraga difabel yang ia bikin diberi nama Stoke Mandeville Games.

Lambat laun, banyak korban perang yang ikut berpartisipasi dalam Stoke Mandeville Games. Ajang ini kemudian jadi bibit lahirnya Paralympic, yang pertama kali digelar secara resmi pada 1960 di Roma, Italia. Pada paralympic pertama, sebanyak 400 atlet difabel dari 23 negara ikut ambil bagian dalam kompetisi ini. Semenjak itu, Paralympic telah rutin digelar selama 4 tahun sekali, bersamaan dengan bergulirnya Olimpiade.

Paralympic pertama

     Paralympic pertama kali digelar secara resmi pada 1960 di Roma, Italia. Pada paralympic pertama, sebanyak 400 atlet difabel dari 23 negara ikut ambil bagian dalam kompetisi ini.

Semenjak itu, Paralympic telah rutin digelar selama 4 tahun sekali, bersamaan dengan bergulirnya Olimpiade. Perbedaan utama terdapat pada peserta yang mengikuti ajang tersebut. Paralympic hanya boleh diikuti oleh atlet difabel saja, dan  cabang olahraga yang dipertandingkan juga berbeda dan beberapa cabor lainnya dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan atlet yang berlomba. Perbedaan lain juga terdapat pada organisasi yang menaungi kedua ajang tersebut. Olimpiade dinaungi oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) sementara ajang Paralympic dinaungi oleh Komite Paralympic Internasional (IPC).

    Pada paralimpiade tokyo 2020 ini, kontingen Indonesia meraih posisi ke-43. Dengan medali yang telah diperoleh diantara lain Emas yaitu Leani Ratri Oktila & Khalimatus Sadiyah // Bulu tangkis nomor ganda putri SL3-SU5 dan Hary Susanto & Leani Ratri Oktila // Bulu tangkis nomor ganda campuran SL3-SU5

Perak yaitu Dheva Anrimusthi // Bulu tangkis nomor tunggal putra SU5, Ni Nengah Widiasih // Angkat berat nomor 41 kg putri da  Leani Ratri Oktila // Bulu tangkis nomor tunggal putri SL4

Perunggu yaitu Saptoyogo Purnomo // Sprint nomor 100 meter putra T37, David Jacobs // Petenis meja nomor tunggal putra class 10 ,Suryo Nugroho // Bulu tangkis nomor tunggal putra SU5 dan Fredy Setiawan // Bulu tangkis nomor tunggal putra SL4

Sumber : 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top