Perang ; people standing in a line preparing to war

Think Before You Act; Dampak Perang bagi Suatu Negara

Halo Sobat FOSCA! Balik lagi nih sama Mimin FOSCA dengan artikel terbaru~ Hari Senin gini enaknya bahas apa ya? Akhir-akhir ini mungkin kalian dengar desas-desus mengenai Perang Dunia III yang dipicu oleh invasi Rusia-Ukraina. Negara lain—katakanlah Indonesia—yang notabene tidak terlibat dalam perang pun mau tak mau terkena dampak perang tersebut,, baik secara ekonomi, sumber daya manusia, politik, hubungan internasional, pemerintahan, hingga kewilayahan. Simak pembahasannya yuk!

Pengaruh dalam Ekonomi

International Monetary Fund (IMF) mengutarakan sebuah “ramalan” bahwasanya ekonomi dunia, meninjau dari isu-isu saat ini, bisa-bisa anjlok akibat perang. Peringatan yang serupa telah diumumkan oleh World Bank. Ada kemungkinan hiperinflasi yang diakibatkan pasokan pangan (supply) yang langka dan permintaan (demand) yang tinggi. Selain itu, menurut IMF, otoritas moneter di seluruh dunia harus berhati-hati untuk memonitor kenaikan harga di negara mereka dan meningkatkan perlindungan bagi negara-negara dengan ekonomi rentan. 

Supaya mudah, kita ambil contoh perang Rusia-Ukraina dulu, deh! Pandemi Covid-19 menyebabkan harga minyak turun drastis, sedangkan invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan harga minyak melonjak, karena Rusia merupakan salah satu eksportir minyak dan gas alam terbesar. Amerika Serikat dan Eropa kompak memberi sanksi dagang pada Rusia, memberhentikan ekspor-impor. Terlebih lagi, harga minyak ditetapkan oleh pasar global, jadi negara-negara yang tidak mengimpor minyak dari Rusia pun kena dampaknya. Hal ini pun akan berdampak pada harga makanan dan produksi agrikultur mancanegara. Yah walaupun, Presiden Rusia, Vladimir Putin, sudah memperhitungkan bahwa Rusia tidak akan krisis ekonomi sebab mereka hanya bergantung pada turisme, jadi hal itu bukan masalah lagi semenjak pandemi Covid-19. 

Ingat Perang Dingin? Kompetisi inovasi antara blok barat dan blok timur sampai perlombaan antariksa itu, lho… Meskipun tidak perang secara langsung, tetapi perang antara Amerika Serikat dan Uni Soviet ini pun sangat berdampak bagi perekonomian global. Kedua negara adidaya ini berperan sebagai kreditur bagi negara-negara berkembang, dengan memberi bantuan teknis dan ekonomis. Mereka menguasai ekonomi dunia melalui para investor yang berinvestasi di negara-negara berkembang, sehingga perekonomian negara pun membaik. Sebaliknya, kedua negara ini mengeluarkan biaya berlebihan untuk berinovasi dengan teknologi termutakhir dan membantu negara lain.  

Oke Sobat FOSCA, mari kita berlogika dulu. Kita persempit cakupan wilayahnya ke negara yang terkena dampak secara langsung ya! Kalau perang, pasti toko-toko di negara yang terlibat pada tutup dong, tentunya banyak yang kehilangan mata pencahariannya. Apabila itu terjadi, pendapatan negara akan berkurang karena masyarakat tidak membayar pajak. Justru pemerintah mesti mengeluarkan subsidi untuk rekonstruksi daerah-daerah yang hancur lebur, sehingga pengeluaran pada Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara (APBN) pun meningkat. Alhasil, negara tidak punya tabungan dan harus mengutang pada World Bank atau negara lain. 

Perang sendiri membutuhkan dana yang sangat, sangat, sangat besar, lho! Rudal, bahan bakar, pelatihan militer untuk mengerahkan seluruh kekuatan negara, dan sebagainya, butuh biaya. Jika perang tidak berhenti, suatu negara kemungkinan jatuh bangkrut. Tidak hanya ekonomi riil (real), namun dunia digital pun terpengaruh. Familiar dengan “saham (stocks)” atau bahkan “mata uang crypto (cryptocurrency)”? Pecahnya perang mengakibatkan kerumunan massa segera mencairkan uangnya, yang awalnya berbentuk saham ataupun crypto. Jika hal ini terjadi, maka semua orang akan mengikuti trend pasar dan ikut-ikutan panic selling. Crypto currency pun merosot. Akhirnya, emas menjadi incaran pasar karena termasuk aset aman (safe haven). Bitcoin, alias si emas digital, alias cryptocurrency paling populer ini pun ikut merosot walaupun sudah menyaingi emas bulan ini. 

Source : Not stonks

Sumber Daya Manusia

Tidak berhenti sampai ekonomi saja sobat FOSCA, perkembangan Sumber Daya Manusia pun ikut terkena dampaknya juga. Manusia sendiri merupakan makhluk yang selalu membuat perkembangan, dengan adanya peperangan ini manusia cenderung memiliki ambisi untuk memenangkan perang tersebut. Maka dari itu biasanya Sumber Daya Manusia biasanya akan mengalami perkembangan dalam berbagai hal. 

Perkembangan tersebut dapat berupa seperti adanya orang – orang yang membuat penelitian juga strategi dengan tujuan ambisi agar menang, dan tumbuhnya jiwa sosial dalam diri manusia seperti membuat rehabilitasi bagi para korban.

Eits… Tetapi dibalik perkembangan – perkembangan tersebut Sumber Daya Manusia juga mengalami banyak kerugian loh sobat FOSCA, berkurangnya SDM dikarenakan tewas dalam perang, adanya permusuhan antar kelompok banyaknya kesehatan mental dari para korban yang terganggu atau jika disangkut pautkan dengan dampak ekonomi perang dapat membuat pekerjaan hilang, kesenjangan sosial yang tinggi serta banyaknya manusia yang diperbudak secara tidak wajar.

Hubungan Internasional

Dalam keadaan seperti ini hubungan – hubungan internasional akan sangat terganggu terutama bagi negara yang sedang berselisih, negara pun menjadi tidak stabil dan mengancam kegiatan ekspor –  impor dan tentu saja sobat FOSCA ketidakstabilan akan sangat amat berpengaruh dalam bidang ekonomi.

Tetapi tidak jarang juga perselisihan ini justru dapat membentuk perjanjian – perjanjian kerjasama maupun ajakan damai dari negara yang terlibat, seperti :

  1. Perjanjian Westphalia yang menjadi salah satu perkembangan hubungan internasional yaitu ditemukannya sistem negara merdeka yang berdaulat sehingga membentuk suatu interaksi antar dunia internasional. Pada saat itu, perjanjian Westphalia menjadi tonggak sejarah dari perkembangan hubungan internasional yang ditandai dengan terbentuknya kedaulatan negara dan teritorial suatu negara (Goldstein, 2005). Perjanjian ini juga menimbulkan aturan-aturan dan prinsip baru bahwa raja tidak dapat berkuasa secara penuh dan kekuasaan yang dimiliki oleh seorang raja hanya terbatas pada teritorial negara saja.
  2. Pembentukan Triple Alliance yang diprakarsai oleh negara Austria, Italia, Hungaria dan Jerman serta Triple Entente oleh negara Inggris, Rusia dan Perancis.
  1. Ada juga LBB (Liga Bangsa – Bangsa) yang dibentuk oleh Woodrow Wilson yang bertujuan untuk mencegah terjadinya perang, menyelesaikan perselisihan antar negara dengan negosiasi dan diplomasi serta mensejahterakan kehidupan global.

Politik

Sobat FOSCA, tentunya banyak sekali perang yang sudah terjadi selama ini. Nah, contohnya Perang Dunia I dan II (WWI and WWII), serta Perang Dingin (Cold War).

Pada Perang Dunia I muncul negara-negara baru dan berkembangnya paham Komunisme dan Fasisme. Pada Perang Dunia II muncul negara-negara super power yaitu Amerika Serikat  dan Uni Soviet serta terjadinya gelombang kemerdekaan salah satunya di Indonesia. 

Pada Perang Dingin terjadi perebutan pengaruh ideologi antara Amerika Serikat yang berideologi liberalisme kapitalis dan Uni Soviet yang berideologi komunis. Amerika Serikat dan Uni Soviet sama-sama berambisi untuk menyebarluaskan pengaruhnya ke negara-negara dunia ketiga yang baru merdeka. Ditambah lagi, kedua negara tersebut berlomba-lomba melakukan inovasi ke berbagai sektor, seperti teknologi, antariksa, bahkan ikut berinvestasi di negara-negara berkembang. 

Pemerintahan

Struktur pemerintahan kolonial Belanda juga terkena dampak dari Perang Dunia I. Dalam buku Hindia-Belanda dan Perang Dunia I: 1914-1918 (2013) karya Kees Van Dijk, blokade yang dilakukan pasukan Sekutu terhadap pelabuhan-pelabuhan Belanda berdampak pada putusnya komunikasi antara negara induk Belanda dan pemerintahan kolonial Hindia-Belanda.

Terputusnya komunikasi dengan negara induk membuat pemerintah kolonial Hindia-Belanda memperoleh kelonggaran dalam menerapkan kebijakan politik dan ekonomi di Indonesia.

Trauma perang sangat berdampak pada sikap dan aksi para pemimpin dan masyarakat awam selama Holocaust. Dampak konflik tersebut dan perdamaian rapuh yang dihasilkan sesudahnya tetap menggaung pada beberapa dasawarsa berikutnya, yang membuka jalan untuk peristiwa perang dunia kedua dan genosida.

Perjanjian Versailles tahun 1919 telah memaksa Jerman untuk menyerahkan 13 persen dari wilayahnya dan membatasi angkatan perangnya. Banyak warga yang mengaitkan perjanjian itu sebagai penghinaan atas kekalahan Jerman.

Wilayah

  1. Kerusakan Lingkungan Oleh Radioaktif Yang Dipancarkan Senjata 

Teknologi persenjataan perang saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Senjata nuklir, senjata kimia, senjata biologi serta senjata pemusnah masal lainnya merupakan senjata yang sangat berbahaya. Senjata-senjata tersebut apabila ditembakkan akan menimbulkan dampak kehancuran yang luar biasa. Selain itu, senjata-senjata tersebut setelah mengenai sasarannya masih akan memancarkan zat-zat radioaktif yang sangat berbahaya pula bagi kehidupan manusia.

  1. Korban Jiwa Yang Berserakan

Efek dan ledakan senjata-senjata terbaru tersebut akan memakan korban jiwa yang jumlahnya besar!!

  1. Merusak Lingkungan Baik Darat, Air, dan Udara

Peperangan juga akan merusak lingkungan baik darat, air dan udara. Lingkungan merupakan tempat dimana manusia hidup, kayak kita-kita nih. Maka dari itu, sebagai manusia yang sayang dengan rumahnya, kita harus senantiasa melindungi kelestariannya. 

Wah, seram sekali ya Sobat FOSCA… Mungkin perang adalah jalan terbaik yang dapat dilakukan suatu negara, karena tentunya keputusan menyatakan perang sudah didiskusikan oleh para petinggi di pemerintahan, dong. Akan tetapi, perang membawa banyak dampak buruk bagi dunia, terkhusus bagi masyarakat yang tidak tahu apa-apa dan perlu menghadapi resikonya. Semoga kita semua dapat teredukasi soal bahaya perang melalui artikel ini. Kolom komentar selalu terbuka bagi ruang diskusi! Say NO to war! 

Yuk baca juga artikel kami!
Seluk Beluk Acrophobia: Fobia pada Ketinggian!

Source :

https://youtu.be/Kuk8jIdb91s

https://www.cnbcindonesia.com/news/20220306090821-4-320353/imf-perang-rusia-ukraina-berdampak-parah-ke-ekonomi-dunia

https://qr.ae/pGdiJg

https://www.instagram.com/p/CaM9FFfNwVg/?utm_medium=copy_link

https://kabar24.bisnis.com/read/20220226/19/1505149/perang-rusia-ukraina-sanksi-ekonomi-terhadap-rusia-justru-jatuhkan-eropa

https://www.cnbcindonesia.com/market/20220209094004-17-313953/kalau-perang-dunia-iii-meletus-pilih-emas-vs-bitcoin

:https://roboguru.ruangguru.com/question/sebut-dan-jelaskan-dampak-setelah-adanya-perang-dunia-1-dan-perang-dunia_QU-JK5AOR3Z

https://roboguru.ruangguru.com/question/dampak-perang-dingin-di-bidang-politik-terlihat-dalam-_QU-U2VV63JI

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/04/143323669/dampak-perang-dunia-i-bagi-indonesia-di-berbagai-bidang

https://encyclopedia.ushmm.org/content/id/article/world-war-ihttp://yeny-novita-ambarsari-fisip16.web.unair.ac.id/artikel_detail-164562-PENGANTAR%20ILMU%20HUBUNGAN%20INTERNASIONAL%20SOH%20101%20(Jurnal)-Dinamika%20Hubungan%20Internasional%20dari%20Perang%20Dunia%20I%20hingga%20Insiden%209/index.html

https://www.kompasiana.com/salsabilasafitri0441/5daa5a9b0d82305aca2b9603/perang-dunia-i-mempengaruhi-hubungan-internasional?page=2&page_images=1

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *