Bully

Stand Human Rights 101: Bully and SARA Edition

Bully, Humiliate, Torment, Intimidate, Attack, Dominate, Tease, Shame, Deride, Shun, Mock, Bait, Ridicule, Assault, Persecute
Sumber: jeetsu.com

Apa Sih Bully dan SARA Itu?

Hi Sobat FOSCA! Ketemuan lagi nih kita di materi minggu hari ini yakni Bullying dan SARA yang termasuk dari kategori Human Rights itu sendiri lho. Tapi sebelumnya, bullying dan SARA itu apa sih? Apakah mereka berdua hal yang sama? Suatu hal yang positif atau negatif? Kalau negatif, preventif-nya gimana? Contoh-contohnya sendiri seperti apa dan hal-hal lainnya yang pasti terbenak di kepala kalian kalau mendengar kata-kata ini. Nah, daripada kita menunggu lebih lama dan membuat rasa penasaran jadi membludak, mari kita oprek lebih dalam “Sebenarnya seperti apa si Bullying atau SARA itu?”

Jadi gini sahabat FOSCA, dilangsir dari kemenpppa.go.id, bullying atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”, merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.

Kalau kalian tipe orang yang riset ahli lebih dalam, ada juga nih pengertian-pengertian dari beberapa ahli, seperti:

  1. Siswati dan Widayanti (2009) perilaku bullying merupakan salah satu bentuk dari perilaku agresi. Seperti ejekan, hinaan, dan ancaman seringkali merupakan sebagai suatu pancingan yang dapat mengarah ke agresi
  2. Coloroso (Siswati & Widayanti, 2009) bullying akan selalu melibatkan adanya ketidakseimbangan kekuatan, niat untuk mencederai, ancaman agresi lebih lanjut, dan terror
  3. Smith dan Thompson (Yusuf & Fahrudin, 2012) bully diartikan sebagai seperangkat tingkah laku yang dilakukan secara sengaja dan menyebabkan kecederaan fisik serta psikologikal yang menerimanya
Sumber: kurtzpsychology.com

“Lah, itu kan bully, kalau SARA itu seperti apa? Penjelasannya dong mimin FOSCA!”.  Oke, kalau kita lihat dari pengertian bully tadi dan membandingkannya dengan SARA, pasti akan berbeda. Kenapa? Lihat pengertian SARA berikut ini:

Dilansir dari liputan6.com, SARA adalah akronim dari Suku Ras Agama dan Antar golongan. SARA adalah pandangan ataupun tindakan yang didasari dengan pikiran sentimen mengenai identitas diri yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Yang digolongkan sebagai sebuah tindakan SARA adalah segala macam bentuk tindakan baik itu verbal maupun nonverbal yang didasarkan pada pandangan sentimen tentang identitas diri atau golongan.

Nah kan, kalian sendiri sudah lihat dan membandingkan bedanya bullying dengan SARA. Jadi, bisa kita asumsikan, bullying itu lebih mengarah tindakan kekerasan baik verbal maupun non-verbal oleh seseorang atau suatu kelompok dengan tujuan untuk menyakiti dengan dasaran yang tidak jelas guys. Nah, kalo SARA itu akronim dari Suku Ras Agama dan Antar golongan, tetapi kalau “tindakan SARA” sendiri itu aktivitas verbal atau non-verbal yang menyudutkan atau mendasari pada suatu golongan tertentu. Masih tidak paham? Kalau begitu mimin kasih contohnya deh. Mari kita lihat.

Contoh Bullying atau SARA Itu Sendiri

Sumber: pixabay.com

Karena disini mimin membahas 2 topik berbeda yakni bullying dan SARA, mari kita lihat contoh bullying dulu yuk guys! Bullying sendiri bisa terjadi dimanapun dan kapanpun, kita harus bisa menjaga diri kita dari pembully (orang yang melakukan pembullyan). Inilah contoh seperti apa perundungan (pembullyan) yang sudah mimin langsir dari kemenpppa.go.id itu sendiri:

  • Kontak fisik langsung. Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang lain. 
  • Kontak verbal langsung. 2 Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put- downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip. 
  • Perilaku non-verbal langsung. Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal. 
  • Perilaku non-verbal tidak langsung. Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng. 
  • Cyber Bullying Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social) 
  • Pelecehan seksual. Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.

Lantas, “tindakan SARA” (bedakan dengan pengertian SARA itu sendiri ya guys) itu seperti apa? Dilansir dari ayocirebon.com sendiri, SARA bisa dibagi menjadi 3 kategori, apa saja tuh? Seperti ini gengs:

  1. Individual. Di mana tindakan SARA dilakukan oleh individu atau golongan dengan tindakan yang bersifat menyerang, melecehkan, mendiskriminasi, atau menghina golongan lainnya.  
  2. Institusional. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan oleh institusi atau pemerintah melalui aturan atau kebijakan yang bersifat diskriminatif bagi suatu golongan.  
  3. Kultural. SARA yang dikatagorikan di sini adalah tindakan penyebaran tradisi atau ide-ide yang bersifat diskriminatif antar golongan.

Eh, tunggu sebentar, berarti SARA ada contoh peristiwa dan kronologisnya? Bener banget sobat FOSCA, bahkan tidak sedikit terjadi di Tanah Air tercinta kita sendiri, biasanya konflik-konflik ini terjadi akibat tidak ada persetujuan antar kelompok. Berikut mimin sajikan apa saja peristiwa tindakan SARA yang pernah terjadi di Tanah AIr kita:

  • Konflik Antar Suku di Sampit (2001). Di Sampit, terjadi perang suku. Bencana tersebut telah dijuluki “kerusuhan terburuk di Indonesia.” Orang Dayak dibantai oleh orang Madura yang tinggal di dekatnya, yang dianggap sebagai asal mula konflik. Menurut cerita lain, kedua suku itu saling membakar rumah, membuat marah suku Dayak yang mendiami hampir seluruh Kalimantan Tengah. 500 orang dikatakan tewas akibat bencana ini, dengan 100 di antaranya dipenggal oleh Suku Dayak. Pemenggalan ini dilakukan oleh Suku Dayak untuk mempertahankan wilayah yang semakin lama semakin dikuasai oleh orang Madura. Polisi setempat telah menahan orang-orang yang dicurigai sebagai pengedar narkoba.
  • Konflik antar agama di Ambon (1999). Indonesia sekali lagi menjadi sumber keprihatinan setahun setelah reformasi. Hal ini disebabkan perpecahan agama yang meletus di Ambon pada tahun 1999. Pertempuran ini berangsur-angsur meningkat, mengakibatkan ketegangan hubungan antara Islam dan Kristen, yang mengakibatkan kematian banyak orang. Faksi Muslim dan Kristen saling menyerang dalam upaya untuk menunjukkan kekuatan mereka. Awalnya, konflik ini dianggap tipikal. Namun, beberapa pihak diduga sengaja memanfaatkan permasalahan yang ada. Apalagi TNI yang saat itu masih bernama ABRI tidak mampu menangani situasi dengan baik, bahkan diduga sengaja dilakukan untuk memperpanjang konflik dan kepentingan penting lainnya. 
  • Konflik antar etnis (1998). Di Indonesia, di penghujung masa Orde Baru, terjadi kerusuhan yang berubah menjadi konflik antaretnis. Krisis moneter yang menyebabkan banyak sektor di Indonesia runtuh, menjadi katalis awal. Namun, seiring dengan perkembangan kerusuhan, mereka menjadi semakin ganas, yang mengakibatkan bentrokan antara kelompok etnis asli dan etnis Tionghoa. Kerusuhan menyebar, mengakibatkan penjarahan dan pembakaran banyak aset milik etnis Tionghoa. Selain menjarah dan membakar beberapa barang Cina yang berharga. Mereka juga melakukan kekerasan terhadap perempuan dari kelompok etnis ini. Pelecehan seksual telah menjadi begitu umum bahkan pembunuhan menjadi tak terhindarkan.
  • Konflik golongan agama (2000-an). Pada tahun 2000, terjadi perselisihan agama antara Ahmadiyah dan Syiah. Kerusuhan bermula ketika Jemaat Ahmadiyah di wilayahnya mendapat banyak tekanan dari kelompok-kelompok besar. Mereka dianggap sesat dan diusir, bangunan peribadatan dan penduduk dirusak, dan berbagai tindak kekerasan dilakukan terhadap mereka. Jemaat Ahmadiyah terpaksa kembali ke ajaran dan ajaran asalnya. Selain Ahmadiyah, Indonesia sangat menekankan Syiah. Ini adalah kelompok sesat yang harus dianggap serius. Namun, karena komunitasnya terlalu ekstremis, mereka melakukan banyak kekerasan terhadap kelompok ini, mulai dari membakar rumah ibadah hingga menyekolahkan anak ke pesantren. Hal ini dilakukan dengan kedok untuk mencegah pengikut Syiah mencemari Islam Indonesia.
  • Konflik Antar Golongan dan Pemerintah (GAM, RMS, dan OPM).  Perjuangan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah telah meningkat menjadi isu global. Banyak anggota milisi GAM yang bercita-cita untuk memisahkan diri dari Indonesia, yang memicu pertempuran. Sayangnya, pemerintah tidak ingin perebutan kekuasaan meletus selama beberapa tahun. Setelah tercapai kesepakatan, salah satu agenda yang diagendakan adalah menjadikan Aceh sebagai provinsi otonomi khusus. Selain GAM, ada Republik Maluku Selatan (RMS) dan Operasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok ini mencari kemerdekaan dari Indonesia serta kemerdekaan dari Amerika Serikat. Tindakan pembangkangan sering dilakukan untuk memuaskan ambisi ini, menyebabkan penderitaan besar di antara penduduk setempat. Karena gerakan separatis seperti ini hanya akan memperburuk masalah.

Nah itu gengs, sekiranya contoh peristiwa tindakan SARA di Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa, harus bisa menjaga solidaritas antar kelompok etnis agar dapat memperkuat hubungan persaudaraan se-Nusantara dan menjadikan NKRI tempat yang lebih baik. Kan kita sudah membahas contoh dan pengertian, lalu, dampak seperti apa yang bisa ditimbulkan oleh aktivitas bullying dan SARA ini ya gengs. Let’s check it out

Dampak Bullying dan Sara

Sumber: thespark.org.uk

Nih, mungkin mimin bisa mulai dari hasil negatif yang bisa didapat dari perundungan ke sobat FOSCA, mulai dari lingkup sosial terdekat dulu gengs. Dilansir dari suara.com, ada beberapa dampak yang bisa dirasakan oleh sang pembully dan yang dibully itu sendiri lho, apa saja?

Yang dirundung/dibully dapat merasakan negatif seperti:

  1. Depresi dan kecemasan korban bullying biasanya akan memiliki gangguan depresi dan kecemasan. Hal ini karena meningkatnya perasaan sedih dan kesepian pada dirinya. Selain itu, perlakuan bullying yang diterimanya akan mengubah pola tidur, makan, hilangnya minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati. Bahayanya, permasalahan ini akan dialaminya jangka panjang hingga dewasa. 
  1. Keluhan kesehatan sebab adanya perlakuan kasar, atau ucapan yang membuatnya depresi, itu akan membuat dirinya tidak berminat untuk melakukan berbagai hal, seperti makan. Hal itu akan membuatnya mengalami gangguan kesehatan yang cukup parah. 
  1. Prestasi akademik menurun. Basanya korban bullying, nilai akademiknya akan menurun. Hal ini karena perlakuan bullying yang diterimanya, membuatnya tidak fokus belajar. Selain itu, jika pelakunya berada di instansi pendidikan yang sama, akan membuatnya sering bolos karena takut bertemu

Dan sedangkan yang melakukan aktivitas perundungan/pembully akan mendapatkan banyak negativitas dalam diri seperti:

  1. Menyalahgunakan alkohol dan narkotika Biasanya anak yang melakukan bullying kepada orang lain, tidak peduli dengan hal yang baik dan buruk. Oleh karena itu, pelaku bullying sangat berpotensi terjun ke dalam hal buruk seperti menyalahgunakan alkohol dan narkotika.
  1. Sering berkelahi Seseorang yang melakukan bullying biasanya sering berkelahi, walaupun tidak dengan korban bullying. Mereka akan merusak properti yang ada di sekelilingnya. Selain itu ia juga berisiko putus sekolah karena banyaknya aturan yang telah dilanggarnya. 
  1. Melakukan seks di usia dini Seorang pelaku bullying tidak peduli dengan hal yang baik dan buruk. Oleh karena itu, pelaku juga sangat berpotensi melakukan hubungan seksual sebelum waktunya.  
  1. Berpotensi menjadi kriminal Pelaku bullying sangat berpotensi menjadi seorang kriminal. Hal ini karena kebiasaan yang dilakukannya sejak usia muda menjadikan dirinya melakukan hal yang sama saat dewasa. Selain itu, ia juga berpotensi melakukan hal yang lebih buruk sehingga menjadi kriminal. 
  1. Bersikap kasar terhadap pasangan Sikap kasar yang biasa dilakukannya kepada seseorang juga dapat membuatnya melakukan hal yang sama terhadap pasangan. Hal ini akan terus dibawanya hingga ia dewasa.

“Itukan perundungan min FOSCA, kalau tindakan, seperti apa saja?” Nah, untuk tindakan SARA, cakupannya lebih luas dan lebih parah gengs. Seperti konflik antar golongan yang dapat menimbulkan kebencian dan berujung pada perpecahan.

Penyebab Pembullyan dan Tindakan SARA

Human Rights, Someone Need Help
Sumber: pixabay.com

Kalau ada tindakan pasti ada penyebab dong, betul apa betul. Kalau seperti itu, berarti tindakan bullying dan SARA ada beberapa contoh, nah yang mimin langsir dari kemenpppa.go.id dan hukamnas.com kasus penyebab aktivitas bersifat pembawa destruktif diatas ada beberapa yakni:

  1. Anak yang memiliki kontrol diri yang rendah, berpotensi menjadi : a) Pembully karena sebelumnya menjadi korban kekerasan dan menganggap dirinya selalu terancam dan biasanya bertindak menyerang sebelum diserang, tidak memiliki perasaan bertanggungjawab terhadap tindakan yang telah dilakukan, serta selalu ingin mengontrol dan mendominasi dan tidak menghargai orang lain. Mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam. b) Korban bully berkaitan dengan ketidakmampuan atau kekurangan korban dari aspek fisik, psikologi sehingga merasa dikucilkan. 
  2. Keluarga permisif terhadap perilaku kekerasan, yang ditunjukkan dengan orangtua yang sering bertengkar dan melakukan tindakan yang agresif, serta tidak mampu memberikan pengasuhan yang baik. 
  1. Teman sebaya yang menjadi supporter/penonton yang secara tidak langsung membantu pembully memperoleh dukungan kuasa, popularitas dan status. 
  1. Sekolah, lingkungan sekolah dan kebijakan sekolah mempengaruhi aktivitas, tingkah laku serta interaksi pelajar di sekolah. Rasa aman dan dihargai merupakan dasar pencapaian akademik yang tinggi di sekolah, jika hal ini tidak dipenuhi maka pelajar akan bertindak mengontrol lingkungan dengan melakukan tingkah laku anti sosial seperti melakukan bully. Manajemen dan pengawasan disiplin sekolah yang lemah juga mengakibatkan munculnya bullying di sekolah. 
  1. Media massa sering menampilkan adegan kekerasan yang juga mempengaruhi tingkah laku kekerasan anak dan remaja.

“Itu kan penyebab pembullyan ya min, lalu penyebab tindakan SARA apa?” Nah, kalau tindakan SARA, kita bisa melihat dari histori-histori yang sudah pernah terjadi di NKRI sendiri, seperti:

  1. Pemahaman sempit para penganut paham yang menganggap paham yang dianut paling benar
  2. Kurangnya pemahaman atas kebebasan Dalam beragama dan beribadah
  3. Mengedepankan paham radikalisme 
  4. Perebutan lahan untuk lokasi tempat ibadah
  5. Kurangnya kesadaran masyarakat akan toleransi dan keharmonisan 
  6. Perbedaan penafsiran terhadap isi kitab suci yang diyakini

Apa yang Bisa Kita Lakukan Untuk Mencegahnya?

Karena yang sudah kita pelajari bahwasannya bullying dan SARA dalam maknanya satu kesatuan, dalam pencegahannya pun juga sama. Banyak hal yang dapat melindungi kita agar tidak dirundung atau menjadi perundung pun juga melakukan tindakan rasis/SARA. Seperti apa? Berikut mimin kutip dari rexona.com dan bobo.grid.id:

  • Tunjukkan Prestasi
  • Jalin Pertemanan dengan Banyak Orang
  • Tumbuhkan Rasa Percaya Diri
  • Tidak Terpancing untuk Melawan
  • Jadikan Bullyan Sebagai Penyemangat untuk Sukses
  • Jangan Menunjukkan Sikap Takut atau Sedih
  • Laporkan pada Pihak yang Berwenang
  • Mendekatkan Diri pada Tuhan
  • Memahami Adanya Perlindungan bagi Hak Warga Negara
  • Saling Menghargai dan Menghormati Keberagaman
  • Tidak Menyimpan Prasangka Buruk pada Orang Lain yang Berbeda
  • Mengamalkan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan

Mungkin itu yang dapat mimin sampaikan kepada sobat FOSCA mengenai materi kita kali ini. Intinya ketika ada aksi akan ada reaksi (ea, kimia sedikit), setiap yang kita lakukan didunia akan mendapatkan konsekuensi-nya, baiknya kita untuk menghindari perbuatan negatif tersebut dan tetap dijalan yang baik dan benar. Dengan seperti itu, kita akan terus mendapat energi positif di kehidupan kita sehari-hari. 

Jangan lupa baca info menarik ini ya: Apakah Planet Mengapung, Terbang, Melayang, atau Bahkan Jatuh Ya?

Sources: 

Pengertian Bullying dan Contoh : https://kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-januari-ratas-bullying-kpp-pa.pdf

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10434/05.2%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y#:~:text=Olweus%20(1997)%20mengatakan%20bahwa%20bullying,kekuasaan%20antara%20pelaku%20dan%20korban.

Pengertian Sara : https://www.liputan6.com/citizen6/read/3869107/sara-adalah-isu-sensitif-berikut-arti-dan-penjelasannya

Contoh sara : https://www.ayocirebon.com/explore/pr-94818681/Sejumlah-Konflik-SARA-di-Indonesia-Selain-Wamena?page=2

Dampak Bullying : https://www.suara.com/health/2021/01/09/070500/ketahui-dampak-bullying-pada-pelaku-korban-dan-orang-yang-menyaksikannya?page=2

Dampak Sara: https://www.liputan6.com/citizen6/read/3869107/sara-adalah-isu-sensitif-berikut-arti-dan-penjelasannya

Penyebab Pembullyan : https://kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022-januari-ratas-bullying-kpp-pa.pdf

Penyebab SARA :https://hukamnas.com/penyebab-konflik-sara

Cara Mencegah Bully: https://www.rexona.com/id/gerak-tak-terbatas/7-hal-yang-bisa-kamu-lakukan-sebagai-cara-mencegah-bullying.html

Cara Mencegah SARA: https://bobo.grid.id/read/083121904/upaya-apa-saja-yang-bisa-dilakukan-untuk-mencegah-konflik-sara?page=all

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *