Pengertian dari Antibiotik
Halo Sobat FOSCA! Balik lagi dengan Mimin FOSCA dan artikel terbaru kami nih. Cie, siapa di sini yang langganan baca artikel? Absen dulu yuk~
Di sini kita bakal mengulas materi antibiotik. “Hah antibiotik? Apaan tuh, Min??” Kalian pernah terpikir tidak, kenapa ya dokter selalu menganjurkan supaya antibiotik dihabiskan? Nah disini kita akan mencari tahu.
Jadi guys, antibiotik adalah golongan senyawa antimikroba yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia pada organisme, khususnya dalam pencegahan maupun pengobatan infeksi bakteri. Juga merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Dan perlu diingat, jenis obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi akibat virus, seperti flu.
Fungsi Antibiotik
Nah, Sobat FOSCA sudah pada tahu kan pengertian dari antibiotik, tapi sebenarnya apa sih fungsi dari antibiotik sendiri?
Melansir WebMD, menilik sejarahnya, obat antibiotik mulai tersedia di sejumlah negara pada 1940-an silam. Sebelum ilmuwan menemukan obat ini, banyak orang meninggal dunia karena penyakit infeksi bakteri ringan seperti radang tenggorokan. Sebagian besar bakteri sebenarnya bisa hidup di dalam tubuh dan tidak membahayakan kesehatan. Bahkan ada beberapa jenis yang membantu kinerja tubuh. Namun, sebagian bakteri jahat dapat menginfeksi organ tubuh. Obat ini dapat membantu tubuh melawan infeksi bakteri jenis tertentu dan bisa menyelamatkan nyawa apabila digunakan dengan benar.
Dilansir dari Medical News Today, sistem daya tahan tubuh kita idealnya dirancang mampu melawan bakteri sebelum kuman ini berkembang biak dan menimbulkan gejala penyakit. Namun, ada kalanya jumlah bakteri berbahaya terlalu banyak, sehingga sistem daya tahan tubuh kewalahan. Dalam kondisi ini, tubuh memerlukan antibiotik.
Fungsinya selama ini terbukti membantu mengatasi penyakit atau gangguan kesehatan seperti:
- Infeksi telinga, sinus, gigi, kulit, dan bronkitis;
- Meningitis atau radang selaput otak;
- Radang tenggorokan;
- Infeksi kandung kemih dan ginjal;
- Pneumonia karena infeksi bakteri; dan,
- Batuk rejan.
Sebelum meresepkan obat bersifat resisten ini, dokter biasanya melakukan pemeriksaan untuk menentukan penyebab pasti penyakit terkait bakteri. Di beberapa kasus, tenaga kesehatan profesional juga memberikannya untuk pencegahan infeksi, salah satunya sebelum operasi. Pemberiannya untuk profilaksis ini biasanya direkomendasikan sebelum operasi usus dan ortopedi.
Jenis Antibiotik
- Penisilin digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk infeksi umum, infeksi kulit, infeksi dada, dan infeksi saluran kemih. Penisilin dan amoksisilin adalah contoh obat penisilin.
- Cephalosporin dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk septikemia dan meningitis. Yang termasuk dalam famili cephalosporin, seperti cephalexin.
- Fungsi aminoglikosida untuk mengobati penyakit yang sangat berbahaya termasuk septikemia. Obat ini harus digunakan dengan sangat hati-hati dan hanya oleh tenaga medis di rumah sakit. Alasan untuk ini adalah karena obat ini memiliki efek samping utama termasuk gangguan pendengaran dan kerusakan ginjal. Sebagian besar obat ini datang dalam bentuk suntikan. Namun, ada perawatan yang tersedia untuk infeksi telinga dan mata. Gentamisin dan tobramisin adalah contoh aminoglikosida.
- Tetrasiklin digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk jerawat yang membandel dan kelainan kulit rosacea. Obat seperti, seperti tetrasiklin dan doksisiklin, adalah dua jenis antibiotik tetrasiklin.
- Peran makrolida ini adalah untuk mengobati infeksi paru-paru dan dada. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang resisten terhadap antibiotik penisilin pada pasien yang alergi terhadap obat penisilin. Eritromisin dan klaritromisin adalah contoh obat makrolida
- Fluoroquinolones digunakan untuk mengobati berbagai gangguan infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan dan saluran kemih. Karena efek sampingnya yang kuat, antibiotik ini jarang digunakan untuk terapi jangka panjang. Yang dikenal sebagai fluoroquinolones termasuk ciprofloxacin dan levofloxacin. Ketika dokter meresepkan obat ini, Anda harus meminumnya sesuai petunjuk. Perhatikan cara minum obat, seperti minum saat perut kosong atau dimakan dulu, dosis dan petunjuk lainnya. Penting juga untuk memastikan Anda telah menggunakan semua remedi/obat sehingga terapi selesai. Menghentikan pengobatan tanpa izin dokter bukanlah ide yang baik.
Alasan Antibiotik Harus Dihabiskan dan Bahaya yang Ditimbulkan
Masuk ke pertanyaan utamanya nih, mengapa kita harus menghabiskan antibiotik kita? Padahal tubuh kita sudah tidak apa-apa? Ternyata, kita juga dianjurkan untuk menghabiskan yang diresepkan oleh dokter, karena meski gejala penyakit atau keluhan yang dirasakan sudah mereda, bakteri penyebab penyakit di tubuh belum tentu hilang sepenuhnya.
Selain itu, jika dikonsumsi secara tidak tepat atau tidak dihabiskan, antibiotic juga bisa berdampak buruk bagi tubuh. Berikut ini adalah kondisi yang dapat terjadi bila tidak dihabiskan:
- Resistensi antibiotic atau kuman penyebab penyakit menjadi kebal terhadap antibiotic yang diberikan.
- Infeksi tidak benar-benar sembuh.
- Infeksi muncul kembali.
Alasan utama mengapa antibiotic harus dihabiskan adalah untuk membasmi bakteri penyebab penyakit hingga tuntas dan mencegah terjadinya resistensi antibiotic yang berbahaya. Oleh karena itu, ikutilah aturan dan cara mengonsumsi antibiotic yang tepat sesuai petunjuk dan resep dokter ya, Sobat FOSCA!
Resistensi Antibiotik
Eits tunggu dulu… walau harus dihabiskan, ternyata ada beberapa skenario yang dapat menyebabkan seorang pasien mengalami resistensi terhadap antibiotic. Biasanya fenomena ini disebut antimicrobial resistance (AMR), yang mana setelah bakteri terpapar antibiotic, bakteri tersebut dapat kembali lebih kuat dan tidak ada antibiotic yang dapat menyerangnya.
Teori ini diprediksi oleh Sir Alexander Fleming, penemu Penicillin—antibiotic pertama—dan benar adanya! Sayangnya, pada masa itu banyak yang tidak percaya pada ramalan Pak Fleming.
Beberapa hal yang menyebabkan resistensi terhadap antibiotic adalah sebagai berikut:
- Overdiagnosed: Beberapa dokter memberi resep antibiotic untuk mengatasi penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotic.
- Dosis tidak adekuat: Kepatuhan pasien menjadi faktor penting, sebab Infeksi tidak sembuh tuntas karena beberapa pasien merasa “cukup sembuh” dan mengatur dosisnya sendiri.
- Penyebaran obat ilegal: Sebelum dikeluarkannya peraturan tidak diperbolehkan menjual obat secara ilegal pada apotek, banyak terjadi kasus penyalahgunaan antibiotic.
- Kuman bermutasi
- Salah terapi: Secara alami, manusia dibekali antibodi untuk melawan infeksi bakteri, kuman, parasit, dsb. Maka tidak perlu buru-buru mengonsumsi antibiotic, biarkanlah antibodi kita bekerja!
Fun Facts
- Antibiotic ‘modern’ pertama ditemukan oleh Sir Alexander Fleming pada tahun 1928—disebut Penicillin.
- Penicillin ditemukan secara tidak sengaja, lho! Saat meneliti jamur Penicillium notatum, terdapat bagian yang mengeluarkan cairan yang menyebabkan jamur tidak tumbuh di daerah tersebut. Setelah dilakukan percobaan, ternyata cairan itu dapat membunuh bakteri.
- Resistensi antimikroba diprediksi menjadi penyebab kematian tertinggi pada tahun 2050, waduh kalah-kalahin kanker lho Sobat FOSCA!
- Tidak hanya manusia, beberapa hewan ternak disuntikkan antibiotic. Hal ini bertujuan agar terhindar dari penyakit dan mempercepat pertumbuhan ternak. Namun, pemberian antibiotic harus dalam jumlah rasional untuk mencegah resistensi.
- Era tahun 1940 – 1950 menjadi masa kejayaan invensi antibiotic, walaupun dalam 10 tahun terakhir belum ditemukan antibiotic baru.
- Antibiotic—khususnya penicillin dan sulfonamida—kerap menyebabkan alergi, biasanya bersifat cross-sensitive, yaitu apabila seseorang alergi terhadap salah satu antibiotic, ada kemungkinan alergi terhadap antibiotik lain. Maka, akan dilakukan skin test sebelum mengkonsumsinya.
- Antibiotik digolongkan ke dalam obat K, lambang K merah di kotak obat itu lho… Berarti obat keras dan psikotropika yang hanya boleh dikonsumsi sesuai resep dokter.
Hayo… siapa yang masih sering bolong-bolong jadwal minum obatnya? Mulai konsisten dan teratur ya Sobat FOSCA, untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan. Jadilah pasien yang cerdas! Yuk kita berdiskusi di kolom komentar!!
Jangan lupa untuk cek artikel kami berikut ini ya!: Stand Human Rights 101: Bully and SARA Edition
Sumber
https://health.kompas.com/read/2020/11/24/120200968/fungsi-antibiotik-dan-penggunaannya
https://www.alodokter.com/jangan-sisakan-antibiotik-anda