Ganja

Ganja dipegang oleh tangan bersarung tangan

Ganja atau mariyuana berasal dari tanaman bernama Cannabis sativa. Tanaman satu ini memiliki 100 bahan kimia berbeda yang disebut dengan cannabinoid. Masing-masing bahannya memiliki efek berbeda pada tubuh. Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidol (CBD) merupakan bahan kimia utama yang kerap digunakan dalam pengobatan. Perlu diketahui, THC merupakan senyawa yang membuat Anda merasa mabuk atau high. Senyawa cannabinoid sebenarnya diproduksi juga oleh tubuh secara alami untuk membantu mengatur konsentrasi, gerak tubuh, nafsu makan, rasa sakit, hingga sensasi pada indra. Namun pada ganja, sebagian senyawa ini sangatlah kuat dan bisa menyebabkan berbagai efek kesehatan serius jika disalahgunakan. 

Ganja atau yang juga disebut dengan cimeng ini biasanya digunakan dengan cara dibakar seperti rokok. Tak hanya daunnya, bunga, biji, dan batangnya juga kerap digunakan sebagai bahan untuk merokok. Selain itu, ganja juga banyak dicampur ke dalam makanan, mulai dari brownies, cookies, gulai, diseduh sebagai teh, atau dihirup dengan vaporizer. Ternyata ganja tidak selalu berefek negatif lho sobat Fosca, tetapi juga terdapat efek yang bermanfaat di dalam dunia medis.

MANFAAT GANJA DALAM DUNIA MEDIS 

Mariyuana bisa menjadi obat bila diolah secara medis. Dustin Sulak, seorang profesor bedah, meneliti dan membuat mariyuana untuk digunakan secara medis. Sulak merekomendasikan beberapa jenis mariyuana kepada para pasiennya dan mendapat hasil yang mengejutkan. Saat diberikan mariyuana, pasien yang memiliki penyakit kronis mengalami perbaikan kondisi sebelumnya. Kemudian pasien dengan multiple sclerosis juga mengalami lebih sedikit kejang otot dibanding sebelumnya. Bahkan, pasien dengan penyakit peradangan usus parah mulai bisa makan lagi. Penelitian Sulak ini cukup kuat dan menambahkan sejarah panjang manfaat ganja yang dapat digunakan sebagai obat terapeutik. Namun masalahnya, karena tergolong barang ilegal, sulit untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitas ganja dalam dunia medis. 

MANFAAT GANJA UNTUK KESEHATAN

Berdasarkan berbagai penelitian yang telah dilakukan, ganja ternyata memiliki sejumlah manfaat lainnya bagi kesehatan, yang mungkin jarang diketahui banyak orang, diantaranya : 

1. Mencegah glaukoma 

Glaukoma adalah penyakit yang meningkatkan tekanan dalam bola mata, merusak saraf optik, dan menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan. 

2. Meningkatkan kapasitas paru 

Kapasitas paru adalah kemampuan paru untuk menampung udara ketika bernapas. 3. Mencegah kejang karena epilepsi 

Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak. 

4. Mematikan beberapa sel kanker 

Kandungan dalam ganja yang bernama cannabidiol dapat menghentikan kanker dengan mematikan gen yang disebut Id-1. 

5. Mengurangi nyeri kronis 

6. Mengatasi masalah kejiwaan 

7. Memperlambat perkembangan alzheimer 

Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. 

JENIS – JENIS GANJA DALAM MEDIS 

Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidol (CBD) merupakan bahan kimia utama yang kerap digunakan dalam pengobatan. Perlu diketahui, THC merupakan senyawa yang membuat Anda merasa mabuk atau high

Senyawa obat psikoaktif THC (tetrahydrocannabinol) dapat digunakan untuk mengobati kanker. Terbukti dapat membantu melawan mual dan meningkatkan nafsu makan. Selain itu, THC bisa menghilangkan rasa sakit dan mengendurkan otot. Sejak tahun 90an ganja telah digunakan di Amerika melawan spastisitas dan multiple sclerosis. 

Unsur lainnya cannabidiol (CBD), bisa membantu epilepsi dan skizofrenia anak usia dini. Selain itu, dapat digunakan untuk transplantasi sumsum tulang, jika terjadi reaksi donor ke penerima. 

Di Amerika Serikat sendiri, ada empat jenis ganja yang sudah diizinkan untuk diproduksi demi keperluan obat atau medis, yaitu:

Marinol dan Cesamet 

Dua obat ini digunakan untuk mengatasi mual dan kehilangan nafsu makan akibat kemoterapi dan pada pasien pengidap AIDS. Kedua obat ini merupakan bentuk lain dari THC, yang merupakan bahan utama ganja yang memberikan rasa high. Keduanya ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA), lembaga yang setara dengan BPOM di Indonesia, pada tahun 1980-an. 

Salah satu efek samping fisik dari marinol, yaitu lemas, sakit perut, mual, muntah, detak jantung cepat, muka merah, dan pusing. Sementara efek samping psikologis yang biasanya muncul, yaitu cemas, kantuk, kebingungan, halusinasi, dan paranoid. 

Epidiolex 

Obat ini digunakan pada anak-anak penderita epilepsi dan Badan POM Amerika Serikat melegalkannya pada tahun 2013. Namun, penggunaannya secara bebas sangat dilarang. 

Sativex 

Obat ini merupakan obat yang sedang menjalani pengujian secara klinis di Amerika Serikat dan merupakan obat untuk mengatasi kanker payudara. Obat ini merupakan kombinasi dari bahan kimia yang terkandung di dalam tanaman ganja dan disemprotkan ke mulut. Sativex disetujui di lebih dari 20 negara untuk mengatasi kejang otot dari multiple sclerosis dan sakit akibat kanker.

Lantas, efek samping Ganja dalam obat itu seperti apa? 

Sama seperti obat lainnya, mariyuana yang digunakan dalam dunia medis juga bisa menimbulkan berbagai efek samping seperti: 

● Mata merah 

● Depresi 

● Pusing 

● Detak jantung meningkat 

● Halusinasi 

● Tekanan darah rendah 

Selain itu, obat yang satu ini juga bisa memengaruhi gerak dan koordinasi tubuh. The National Institute on Drug Abuse menyatakan bahwa ganja bisa membuat Anda ketagihan dan meningkatkan keinginan untuk menggunakan obat-obatan lainnya. 

Marcel Bonn-Miller, PhD, spesialis penyalahgunaan zat di Fakultas Kedokteran, University of Pennsylvania, Perelman School of Medicine, menyatakan bahwa semakin

sering dan tinggi kadar THC yang digunakan semakin besar pula kemungkinan Anda untuk mengalami ketergantungan. Oleh karena itu, dokter akan sangat berhati-hati saat harus memberikan obat yang satu ini agar tubuh tak memiliki efek ketergantungan yang parah. Mungkin hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa hingga saat ini ganja tidak dilegalkan di Indonesia. 

Nah Sobat Fosca, jangan sekali-kali menggunakan mariyuana sembarangan untuk kesenangan diri. Ingatlah bahwa mariyuana merupakan barang ilegal yang masuk dalam kategori obat-obatan terlarang. Di dalam undang-undang, mariyuana masuk ke dalam narkotika golongan I berbarengan dengan sabu-sabu, kokain, opium, dan heroin. Jangankan mengonsumsinya, menanam mariyuana bukan dengan tujuan untuk kepentingan ilmu pengetahuan bahkan bisa dikenakan jeratan pidana. 

Jadi, jangan menyalahgunakan tanaman yang satu ini, ya Sobat Fosca. 

Jangan lupa baca: Mengapa dokter selalu menyarankan antibiotik?

Sumber: 

https://hellosehat.com/herbal-alternatif/herbal/manfaat-ganja-secara-medis/ https://www.tagar.id/empat-jenis-ganja-yang-bagus-untuk-keperluan-medis https://www.webmd.com/a-to-z-guides/medical-marijuana-faq 

https://www.halodoc.com/artikel/perlu-tahu-ini-efek-ganja-pada-kesehatan-tubuh

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top