Halo Sobat FOSCA! memasuki tahun ajaran baru pasti kalian yang di bangku SD menuju ke SMP atau SMP menuju ke SMA pernah merasakan yang namanya tes IQ. Terutama bagi teman – teman yang ingin naik ke SMA pasti akan disuruh gurunya agar melaksanakan tes IQ sebagai salah satu cara untuk menentukan minat dan bakat. Tapi, apasih IQ itu? kenapa hal ini sering didengar di bangku sekolah ya? untuk mengetahui hal itu yuk kita kulik sedikit mengenai IQ! >.<
Apa itu IQ?
Intelligence Quotient (IQ) merupakan suatu indikator untuk mengukur kecerdasan seseorang. Kecerdasan yang dimaksud, yaitu kecerdasan yang terbentuk atas proses pembelajaran dan pengalaman hidup.
IQ menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir, mengingat, memahami, mengevaluasi, mengolah, menguasai lingkungan, dan bertindak secara terarah. Biasanya, IQ memiliki kaitan yang erat dengan intelektual, logika, kemampuan menganalisis, pemecahan masalah matematis, dan strategis.
Selain itu, IQ juga memiliki keterkaitan dengan keterampilan berkomunikasi, merespons atau menanggapi hal-hal yang ada di sekitarnya, serta kemampuan mempelajari materi-materi bilangan, seperti matematika.
Melalui sekolah, kecerdasan ini diasah dengan berpikir secara rasional. Misalnya, saat kita belajar tentang matematika, kita dilatih untuk memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah dari soal itu.
Pentingnya IQ
Kecerdasan menurut Anita E. Woolfolk adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Pada zaman dahulu, kecerdasan dibagi menjadi 7 jenis yaitu kecerdasan linguistik, musikal, logika dan matematika, spasial, gerak tubuh, intrapersonal, dan interpersonal.
IQ memberikan kecerdasan dalam berpikir dan bertindak secara logis. Peran penting yang dihasilkan oleh IQ meliputi kemampuan manusia berhitung, berimajinasi, beranalogi, dan berinovasi. Kecerdasan ini tidak dapat diamati secara langsung, karena itulah adanya tes IQ. Namun IQ tinggi tidak menggambarkan kecerdasan manusia seluruhnya, karena alat tes kecerdasan IQ hanya mengukur kecerdasan berdasarkan logika.
Apakah IQ seseorang dapat berubah?
Pada saat anak-anak dan remaja, kecerdasan seseorang cenderung rentan terhadap perubahan. Jadi, masih sangat mungkin untuk berubah. Pada anak-anak, hubungan antara ukuran otak dan IQ tidak terlalu berpengaruh, dibandingkan pada orang dewasa.
IQ sendiri dikaitkan dengan perkembangan otak dengan cara yang rumit. Sebuah penelitian yang dikutip oleh situs Psychology Today, dengan partisipan anak-anak, ditemukan bahwa anak-anak usia 7 tahun dengan IQ tinggi <120 cenderung memiliki ketebalan kortikal yang kurang, tetapi setelahnya ditemukan juga peningkatan ketebalan kortikal pada anak-anak dengan IQ tinggi.
Berbagai Teori Mengenai IQ
- Teori 1: Kecerdasan diukur dari kemampuan, bukan hanya pengetahuan
IQ dapat berubah tergantung beberapa faktor. Cara terbaik untuk mengukur kecerdasan adalah dengan mengukur kemampuan yang berdasarkan pada pengetahuan yang ia peroleh, terpisah dari pengetahuan yang ia miliki. Terkadang, kecerdasan diperoleh bukan karena anak-anak tersebut diajari untuk menjadi cerdas, kecerdasan diperoleh dengan cara mengajarkan mereka untuk menggunakan apa yang mereka punya secara efisien.
Orang-orang sulit membedakan antara kemampuan dan pengetahuan. Seseorang dapat belajar dan meningkatkan kosa kata, tetapi hal tersebut belum tentu membuatnya menjadi lebih pintar.
- Teori 2: IQ meningkat 3 poin setiap dekade
IQ seseorang dapat berubah setiap saat. Namun, tes IQ seringnya memberikan hasil yang sama, bahkan setelah bertahun-tahun dicoba kembali. Namun, semakin Anda dewasa, ketastabilan akan mempengaruhi hasil skor. Maka, rata-rata IQ setiap orang akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Pada masyarakat modern, kemampuan pun bertambah, sehingga sangat mungkin IQ meningkat 3 poin per dekade.
- Teori 3: Pengalaman dan pendidikan formal dapat mengubah IQ
Adanya perubahan area verbal di otak, sehingga remaja mengalami peningkatan IQ verbal. Ada beberapa faktor yang berkorelasi dengan perubahan IQ, salah satunya adalah perubahan cara anak diajarkan di sekolah. Anak-anak yang diajarkan dengan cara sistematis bukan tematik, biasanya mengalami peningkatan IQ. Sebab, pola sistematis lebih berpengaruh dalam beberapa tes IQ.
- Teori 4: Kita bisa melatih diri sendiri untuk meningkatkan kecerdasan
Perubahan IQ tergantung dari beberapa hal, penting bagi kita untuk membedakan dua jenis kecerdasan yang berbeda. Ada yang disebut kecerdasan biologi, dalam hal ini didefinisikan sebagai efisiensi saraf. Selain itu, ada kecerdasan psikometri – skor IQ yang terukur, hal ini merupakan metode yang secara tidak langsung dan tidak sempurna digunakan untuk memperkirakan kecerdasan biologi seseorang.
Nah sekarang kita udah tau yah apasih IQ itu, walaupun dalam tes IQ dapat menunjukkan poin kecerdasan kalian, tapi Sobat FOSCA jangan terlalu terpaku dengan IQ ya! karena masih banyak hal yag dapat menunjukkan kecerdasan kalian selain hasil dari tes IQ. See you next time! XOXO
Source :
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/iq-bisa-berubah/