Rumah Tahan Gempa

Rumah tahan gempa
Rumah tahan gempa
Sumber: http://ilmusipil.com

Setiap tahunnya, di Indonesia pasti pernah terjadi gempa bumi. Berapapun besar skala yang dihasilkan, gempa dapat membuat kalian merasakan getaran sehingga memicu banyak kekhawatiran salah satunya rumah roboh. Dengan berkembangnya dunia, ada lho rumah yang dirancang untuk menahan gempa, kok bisa ya? Kira-kira terbuat dari apa ya? Dan seperti apa bentuk strukturnya?

Yuk simak penjelasan berikut!!!

Apa Itu Rumah Tahan Gempa ?

Rumah tahan gempa adalah rumah yang dimana jika ada gempa pada skala tertentu tidak banyak menimbulkan kerusakan dibanding dengan rumah lainnya. Rumah tahan gempa sudah ada sejak zaman dahulu kala, hal ini bisa dilihat dari beberapa rumah tradisional yang ada di Indonesia yang dibuat untuk tahan gempa.

Pada bangunan modern saat ini, salah satu insinyur yang mencetuskan ide konstruksi bangunan tahan gempa adalah Ir. Ryantori. 

Ir. Ryantori adalah insinyur asal Indonesia yang menciptakan pondasi Konstruksi Sarang Laba-Laba (KSLL), yang dimana bangunan dengan pondasi tersebut mampu bertahan pada tsunami aceh 2006 silam.

Konsep Rumah Tahan Gempa

Pada dasarnya konsep bangunan tahan gempa merupakan upaya untuk membuat seluruh elemen rumah menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak runtuh akibat gempa. Penerapan konsep tahan gempa dilakukan dengan cara membuat sambungan yang cukup kuat di antara berbagai elemen serta pemilihan material dan pelaksanaan yang tepat.

Konsep dasar pembuatan rumah tahan gempa sudah pernah dikembangkan oleh Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi (KMNRT), hal ini tidak hanya mengacu kepada konsep desain tahan gempa saja, tetapi juga mencakup konsep pemanfaatan material setempat, budaya masyarakat dalam membangun rumah, serta aspek kemudahan pelaksanaan.

Struktur Rumah Tahan Gempa

Struktur rumah tahan gempa
sumber: http://sim.ciptakarya.pu.go.id/btpp/produk/teknologi-terapan/pedoman-bangunan-rumah-tahan-gempa-2236

Ciri-ciri fisik bangunan tahan gempa adalah memiliki struktur sistem penahan gaya dinamik gempa, memiliki sistem penahan gempa, dan konfigurasi strukturnya memenuhi standar anti gempa.

Dalam membuat hunian tahan gempa setidaknya ada 7 aspek yang perlu diperhatikan yaitu:

  1. Pondasi

Merupakan bagian penting dari struktur sebuah bangunan. Pondasi berada paling bawah dan berfungsi menyalurkan beban ke tanah. Pondasi harus diletakkan ke tanah dengan keras. Kedalaman minimum untuk pembuatan pondasi adalah 60 hingga 75/80 cm. 

  1. Beton

Merupakan bagian umum yang dipakai untuk bangunan. Beton dibuat dengan mencampur pasir halus, kerikil, dengan air dan semen. Dalam bangunan anti gempa beton harus dibuat kokoh dengan standar baku sehingga lebih aman.

  1. Beton bertulang

Dengan menggunakan besi yang dilapisi beton lah beton bertulang tercipta. Penggunaan alat bantu seperti vibrator atau molen sangat disarankan, untuk menghasilkan beton bertulang kualitas tinggi.

  1. Bobot Bangunan Ringan

Bahan bangunan untuk yang dipilih harus memiliki beban yang ringan, khususnya untuk konstruksi atap sebagai penutup bangunan bagian atas. Penggunaan material seperti galvalum untuk atap, bata ringan, baja ringan dan beton bertulang menjadi pilihan yang tepat. Bangunan dengan material yang lebih berat akan menimbulkan risiko runtuh yang lebih besar saat terjadi gempa bumi.

  1. Struktur Sederhana

Struktur bangunan yang sederhana, compact, dan simetris memiliki kemampuan menahan beban yang lebih besar dibandingkan dengan bangunan yang memiliki struktur lebih kompleks. Hal ini menjadi tantangan para arsitek dan desainer bangunan, karena harus mampu menyeimbangkan antara estetika dengan fungsinya sebagai bangunan tahan gempa

  1. Tinggi Bangunan Tahan Gempa

Sebaiknya tinggi bangunan tidak melebihi empat kali lebar bangunan. Denah bangunan juga sebaiknya sederhana, berbentuk lingkaran atau segi empat.

  1. Dibangun Secara Monolit

Struktur beton bertulang merupakan struktur yang paling banyak digunakan atau dibangun, dibandingkan dengan jenis struktur yang lainnya. Struktur beton bertulang lebih murah dan lebih monolit dibandingkan dengan struktur baja maupun struktur komposit. Karena elemen-elemen dari struktur beton bersifat monolit, maka struktur ini mempunyai perilaku yang baik di dalam memikul beban bangunan tahan gempa.

Bangunan yang Menerapkan “Anti Gempa” di Berbagai Negara

  1. Taipei 101

Gedung Taipei 101 di Taiwan adalah gedung tertinggi di dunia saat selesai di bangun tahun 2004 silam. Bangunan ini menggunakan peredam getaran internal besar untuk mengendalikan goyangan dan meminimalisir kerusakan struktural. Sistem tersebut membuat bangunan ini diklaim menjadi tahan terhadap gempa. Keunikan sistem ini adalah bekerja dengan cara mengendalikan gempa bukan mencegah pergerakannya. 

  1. Shanghai Tower

Bangunan ini terletak di daerah Shanghai. Untuk meningkatkan pondasi dan menjadikannya bangunan tahan gempa, gedung ini dibangun dengan 980 pilar dan kedalaman 300 kaki agar lebih kokoh. Selain itu, mirip seperti Taipei 101, gedung ini juga menggunakan peredam untuk mengendalikan goyangan gempa atau angin kencang dan shock absorber sebagai penyerap getaran saat terjadinya gempa.

  1. Transamerica Pyramid

Bangunan yang terletak di San Fransisco, California ini dilengkapi pondasi beton dan baja setinggi 52 kaki dan dirancang untuk menyesuaikan pergerakan gempa. Eksteriornya terbuat dari kuarsa precursor dan ditopang dengan empat pilar penguat di setiap tingkat. 

Saat gempa Loma Prieta berkekuatan 6,9 magnitudo mengguncang Amerika Serikat tahun 1989 silam. Bangunan ini tidak mengalami kerusakan struktural. Menurut survei Geologi A.S, Piramida Transamerica ini kemungkinan bisa bertahan pada peristiwa gempa yang lebih besar lagi.

  1. Mori Tower

Bangunan yang terdapat di Tokyo, Jepang, ini, menggunakan teknologi motion-absorbsing dalam menghadapi gempa bumi.  Menurut Digital Trends, teknologi ini adalah hal paling canggih yang pernah diimplementasikan pada bangunan anti gempa. Mori Tower menggunakan 192 peredam kejut yang berisi cairan peredam getaran. Peredam semi-aktif ini diisi dengan minyak tebal, dan saat menara mulai bergoyang  akibat getaran atau angin kencang, minyak ini akan tergelincir ke arah yang berlawanan untuk melawan dan meminimalkan goyangan yang dihasilkan.

  1. Wilshire Grand Center

Menara ini adalah gedung tertinggi di Los Angeles, Amerika Serikat. Sistem yang digunakan bangunan ini adalah pemodelan seismek yang lebih ketat dari sebelumnya. Bangunan ini menerapkan 30 outriggers di tiga bagiannya. Outriggers adalah penopang segitiga yang menyelimuti area pusat kompleks dan area bangunan. Hal semacam ini dipercaya mampu menahan gaya vertical dan lateral saat gempa.

Mengapa Perlu Bangunan Rumah Tahan Gempa?

Karena kita tidak dapat memprediksi kapan terjadinya gempa dan kekuatan gempa. Sehingga untuk meminimalisir risiko akibat gempa, maka kerentanan rumah lah yang perlu diminimalkan. Dengan adanya bangunan rumah tahan gempa, risiko kerusakan yang timbul akan lebih kecil dibanding dengan bangunan rumah biasa.

Manfaat Bangunan Rumah Tahan Gempa

  • Pada saat terjadi gempa bumi penghuni lebih merasa aman. Diharapkan tidak ada korban dan rumah tidak mengalami kerusakan.
  • Aset yang dimiliki dan dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun usaha yang berada didalam rumah relatif aman atau setidaknya hanya mengalami kerusakan ringan.

Sumber : 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *