Hewan Punah dan Pelestariannya

Hewan
gambar : digstraksi.com

Halo Sobat FOSCA 👋🏻

Teman-teman tahu gaa sih, sekarang adalah lhoo Nah dalam rangka memperingati Hari Hewan Sedunia, kita harus tahu apa saja sihh hewan punah di Indonesia, penyebab hewan tersebut punah serta cara pelestariannya?

Makanya, yuk langsung simak pembahasannya di bawah ini!!

Peringatan Hari Hewan Sedunia

Peringatan Hari Hewan Sedunia memiliki sejarah penting yang panjang apabila dilihat dari asal mula perayaan. Peringatan Hari Hewan Sedunia yang diselenggarakan setiap tanggal 4 Oktober tidak semata-mata dimaksudkan bagi pecinta dan penyayang hewan untuk mengenang hari perlindungan binatang untuk semua jenis-jenis binatang di dunia, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk mengingat kembali suatu peristiwa bersejarah bagaimana hewan-hewan juga memiliki hak untuk hidup dibumi oleh karenanya butuh upaya peringatan hari hewan sedunia yang memberikan inspirasi/motivasi bagi seluruh warga internasional juga Indonesia tanpa terkecuali.

Sejarah telah mencatat konvensi para ahli ekologi di Florence pada tanggal 4 Oktober sebagai hari perlindungan hak atas hewan-hewan dari berbagai jenis di dunia. Dimana pada akhirnya melalui usulan Heinrich Zimmermann, seorang penulis Jerman-Yahudi pada tahun 1931 tentang perlindungan hak asasi semua jenis binatang / hewan pada 4 Oktober, kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Hewan Sedunia.

Pengertian Hewan Punah

Suatu spesies disebut punah jika anggota terakhir dari spesies tersebut mati. Kepunahan terjadi jika tidak ada lagi makhluk hidup dari spesies tersebut yang dapat berkembang biak dan membentuk generasi baru. Suatu spesies juga dinamakan punah secara fungsional, jika beberapa anggotanya masih hidup tetapi tidak mampu dijadikan berkembang biak, contohnya karena sudah tua, atau hanya tersisa satu jenis kelamin.

Di dalam ilmu ekologi, istilah kepunahan dipakai kepada kepunahan di suatu studi area. Namun, spesies ini masih mampu ditemukan di tempat lain. Fenomena ini dinamakan juga ekstirpasi. Contohnya merupakan penempatan serigala dari tempat lain di Taman Nasional Yellowstone di Idaho, Amerika Serikat, tetapi sebelumnya serigala sudah punah di tempat itu.

Faktor Penyebab Kepunahan Hewan

  1. Hilangnya Habitat 

Faktor utama penyebab punahnya satwa di bumi adalah kehilangan habitat atau tempat tinggal. Ekosistem darat maupun laut dirusak demi pembangunan jalan, pemukiman, dan penambangan, mengakibatkan beberapa spesies hewan mengalami kepunahan karena tidak dapat menemukan tempat tinggal baru.

  1. Eksploitasi Alam

Pengeksploitasian alam seperti perburuan  ilegal dan perdagangan hewan. Banyak hewan diburu karena daging, bulu dan bagian tubuh mereka yang berharga kemudian diperdagangkan.

  1. Polusi

Polusi juga termasuk isu penting penyebab kepunahan massal. Polusi berakibat pada reproduksi, mengacaukan proses berkembang biak, dan menimbulkan perilaku tidak biasa.

  1. Bencana Alam

Terjadinya bencana alam membuat alam di sekitarnya mengalami kerusakan dan menyebabkan beberapa spesies hewan yang tidak bisa bertahan hidup menjadi berkurang bahkan langka.

  1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim sangat berdampak pada keseimbangan alam. Perubahan iklim yang signifikan berpengaruh pada sistem reproduksi hewan serta proses migrasi yang biasa dilakukan oleh hewan untuk bisa bertahan hidup, hal ini dapat menyebabkan beberapa spesies hewan tidak mampu beradaptasi dan bertahan.

  1. Penyakit

Beberapa spesies hewan mengalami kepunahan akibat wabah atau serangan penyakit. Hal ini mungkin tidak terjadi pada semua spesies hewan, namun serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur atau bakteri bisa menyebabkan sejumlah hewan mati hingga mengurangi populasinya di bumi.

5 Hewan yang Telah Punah Akibat Ulah Manusia

  1. Quagga
gambar : extinctanimals.org

Quagga merupakan nama jenis zebra yang telah punah lebih dari seratus tahun lalu. Quagga memiliki tampilan yang cukup unik yakni memiliki loreng-loreng putih hanya pada separuh tubuhnya saja, bagian tengahnya justru berwarna coklat polos seperti kuda. Hewan ini juga punah akibat ulah manusia. Pada abad ke-19 lalu, para pendatang yang bermukim di Afrika Selatan kerap memburu daging dan kulit quagga. Akhirnya kepunahan quagga di alam liar diperkirakan terjadi sekitar tahun 1870-an, saat seekor quagga terakhir terbunuh di alam liar.

  1. Thylacine
gambar :  www.nma.gov.au

Thylacine atau macan talismania ini adalah hewan marsupial yang berukuran sebesar anjing doberman. Hewan ini membuat takut masyarakat australia pada saat itu, sehingga banyak orang yang memberikan hadiah bagi siapa saja yang berhasil memburu kepala thylacine.

Thylacine terakhir di dunia pada tahun 1930 di Kebun Binatang Hobart.

  1. Harimau Jawa
gambar : viralnesia.org

Harimau jawa telah dinyatakan punah, beberapa sumber menyatakan bahwa kepunahan hewan ini diakibatkan karena pemerintah pulau jawa yang kurang baik dalam menangani konservasi harimau jawa, serta banyak orang yang memburu harimau jawa dan membunuhnya.

  1. Sapi Laut Steller
gambar : id.rbth.com

Sapi laut ini ditemukan pada tahun 1741 oleh para pelaut Rusia yang melakukan ekspedisi ke Samudera Pasifik sebelah utara. Steller diambil dari nama orang pertama yang mempelajari hewan raksasa tersebut yaitu seorang naturalis asal Jerman. Penyebab sapi laut ini punah adalah karena keserakahan manusia sendiri, yang berlebihan memburu dengan asumsi bahwa jumlah mereka tak terhingga. Padahal kenyataannya populasi sapi laut hanya terbatas di Laut Bering, sehingga akhirnya hewan raksasa yang luar biasa ini punah pada tahun 1768, alias 27 tahun setelah pertama kali ditemukan.

  1. Badak Hitam Afrika
gambar : www.beritasatu.com

Badak hitam afrika terkenal dengan tanduknya yang tajam dan besar. Hewan ini bisa sangat terprovokasi apabila diganggu, meskipun mereka tidak memakan daging. Hewan ini punah akibat sering diburu untuk diambil culanya. Para pemburu biasanya menggunakan helikopter dan secara licik menembak badak-badak dengan senapan.

Cara Melestarikan Hewan yang Hampir Punah

Hewan
Gambar : kompas.com 
  1. Memperbanyak Pengetahuan Tentang Hewan

Dengan memperbanyak pengetahuan tentang hewan, maka akan muncul rasa kepedulian terhadap kehidupan hewan tersebut.

  1. Menjaga Lingkungan Sekitar

Biasanya manusia merusak lingkungan (habitat hewan) demi kepentingan manusia itu sendiri. Seperti membuang sampah sembarangan dan berburu hewan sembarangan. Sebaiknya masyarakat sekitar membuat papan larangan membuang sampah sembarangan dan larangan berburu. Juga membuat papan peringatan tentang ancaman pidana atau sanksi bagi yang melanggar.

  1. Membuat Pelestarian In Situ dan Ex Situ

Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan pada habitat asli hewan itu berada. Contohnya Suaka Margasatwa dan Taman Nasional.

Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya. Contohnya Taman Safari dan Kebun Binatang.

  1. Melindungi Hewan yang Langka

Jika hewan dilindungi, maka hewan tersebut dapat berkembang biak dengan aman dan dapat memperbanyak jumlah populasi mereka.

  1. Tidak Mengganggu Kehidupan Hewan

Jangan pernah mengganggu kehidupan hewan dan tumbuhan di habitat aslinya. Semakin mereka dibiarkan bebas, akan semakin baik makmur kehidupan mereka. Kita cukup menjaga habitat mereka tetap asri dan terjaga agar hewan dan tumbuhan tersebut dapat hidup dengan nyaman.

Sumber :

FOSCA – Forum of Scientist Teenagers – 2021 (kirfosca.com)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *