THE GREAT RED SPOT

How smaller storms affect Jupiter’s Great Red Spot

Halo sobat fosca!, balik lagi nih sama artikel mingguan kita yang bakal membahas
sesuatu yang seru banget loh. Sesuai dengan judulnya kita bakal ngebahas tentang
RED SPOT! nah kalian sendiri tau atau pernah denger ngak si soal red spot ini??.
Kalau jawabnya belum pas banget nih yuk simak pembahasan terkait red spot ini!!!


SO, WHAT IS IT?


The great red spot atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan bintik merah
raksasa merupakan badai antisiklon permanen yang ada di planet Jupiter. Badai
tersebut diperkirakan sudah ada sekitar 176 sampai 340 tahun yang lalu atau
bahkan lebih. Badai tersebut memiliki ukuran dengan lebar sekitar 16.000 km yang
mana dengan ukuran tersebut cukup untuk menempatkan 2 sampai 3 planet Bumi di
dalamnya. Wah besar sekali ya ternyata, Sobat FOSCA!
Badai dengan kecepatan hembusan hingga ratusan mil per jam ini diklaim oleh para
ilmuwan sebagai badai terbesar dan terkuat di tata surya kita. Warna merah itu
muncul akibat sebuah reaksi kimia yang terjadi pada gas yang ada di dalam badai
itu setelah terkena sinar matahari. Badai tersebut terus berputar ke arah yang
berlawanan dengan jarum jam

Lalu apa hal yang menarik dari The Great Red Spot Ini? Seperti yang sudah di
katakan tadi bahwa ini adalah sebuah badai permanen. Artinya, badai ini akan
selamanya ada di planet Jupiter. Kok bisa? Karena cuaca yang sebagian besar
didorong oleh panas internal yang konsisten dari planet Jupiter menjadi salah satu
alasan mengapa badai ini bisa bertahan lama. Hal ini berbeda dengan cuaca Bumi
yang dipicu oleh energi matahari yang memanaskan Bumi. Jika di Bumi juga ada
badai permanen seperti di planet Jupiter ini, kira-kira apa yang akan terjadi ya?
Walaupun terdengar mengerikan dan seram, namun The Great Red Spot ini menjadi
salah satu ikon planet Jupiter yang cukup diketahui oleh banyak orang.


FUN FACT

The Great Red Spot
Jupiter’s Great Red Spot as Viewed by Voyager 1


Sobat FOSCA, ternyata ada fakta menarik tentang the great red spot ini lho!
Penasaran tidak nih? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini!

  1. Julukan bintik merah raksasa ternyata tidak hanya sekadar nama, faktanya besar bintik tersebut dua kali lipat ukuran bumi Laman Earth Sky mengatakan setidaknya ia memiliki diameter sekitar 40 ribu kilometer.
  2. Sebenarnya bintik tersebut sudah kehilangan sepertiga dari ukuran asli sejak tahun 1979 Peneliti memperkirakan di tahun 2040, bintik oval tersebut akan berubah menjadi lingkaran penuh.
  3. Bintik merah raksasa pertama kali ditemukan pada tahun 1665 Namun peneliti baru mengamatinya secara konstan mulai tahun 1830-an.
  4. Tidak seperti yang dibayangkan, badai tersebut ternyata sangat panas yaitu 382 derajat celcius lebih tinggi dari suhu wilayah lainnya Jupiter dikenal memiliki suhu sekitar 926 derajat celcius, sehingga suhu bintik tersebut adalah 1.308 derajat.
  5. Ini adalah badai yang sangat besar, Julukan bintik merah raksasa ternyata tidak hanya sekadar nama, faktanya besar bintik tersebut dua kali lipat ukuran bumi. Laman Earth Sky mengatakan setidaknya ia memiliki diameter sekitar 40 ribu kilometer.
  6. Sebenarnya bintik tersebut sudah kehilangan sepertiga dari ukuran asli sejak tahun 1979 Peneliti memperkirakan di tahun 2040, bintik oval tersebut akan berubah menjadi lingkaran penuh.
  7. Bintik merah raksasa pertama kali ditemukan pada tahun 1665 Namun peneliti baru mengamatinya secara konstan mulai tahun 1830-an. Tidak seperti yang dibayangkan, badai tersebut ternyata sangat panas yaitu 382 derajat celcius lebih tinggi dari suhu wilayah lainnya
  8. Jupiter dikenal memiliki suhu sekitar 926 derajat celcius, sehingga suhu bintik tersebut adalah 1.308 derajat. Ini adalah badai yang sangat besar, kecepatannya berkisar pada angka 270 hingga 425 meter per jam
  9. Ini 10 Fakta Bintik Merah Raksasa Badai di bumi tidak ada apa-apanya dibandingkan bintik tersebut. Dilansir dari USA Today, badai terkuat di bumi memiliki kecepatan 200 meter per jam. Peneliti menemukan bahwa badai tersebut terjadi sekitar 321 kilometer di bawah atmosfer Jupiter berkisar pada angka 270 hingga 425 meter per jam Ini 10 Fakta Bintik Merah Raksasa Badai di bumi tidak ada apa-apanya dibandingkan bintik tersebut. Dilansir dari USA Today, badai terkuat di bumi memiliki kecepatan 200 meter per jam. 6. Peneliti menemukan bahwa badai tersebut terjadi sekitar 321 kilometer di bawah atmosfer Jupiter

Wah sobat FOSCA, ternyata banyak sekali yang belum kita ketahui nih dari si bintik merah raksasa pada planet Jupiter ini. Tapi, sekarang kita sudah tau banyak kan?!. Mulai dari apa itu the great red spot dan fun fact tentangnya. Gimana-gimana? Menambah pengetahuan kita bukan?. Kalau gitu artikelnya sampai sini saja ya Sobat FOSCA! Kita bertemu diartikel berikutnya!.

Sources :

https://id.wikipedia.org/wiki/Bintik_Merah_Raksasa#:~:text=Bintik%20Merah%20Rak sasa%20(Inggris%3A%20Great,selama%20340%20tahun%20atau%20lebih.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/03/193100723/badai-jupiter-terbesar-di -tata-surya-ilmuwan-ungkap-ukuran-badai-ini-jauh?page=all#:~:text=Badai%20Jupite r%20keajaiban%20Tata%20Surya,jarum%20jam%20dengan%20kecepatan%20ting

https://www.pbslearningmedia.org/resource/npls12.sci.ess.watcyc.jupstorms/storms- on-jupiter-nasa-planetary-sciences/

https://www.idntimes.com/science/discovery/izza-namira-1/bintik-merah-planet-jupite r?page=all

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *