Mendidih ≠ Panas?!

Hola Sobat FOSCA! Balik lagi nih bareng MinFOS dengan daily article dari mimin. Jangan bosan-bosan ya, kita ‘kan bestie hehe. </3 Jika dilihat-lihat ternyata cukup banyak, lho, orang yang salah paham mengenai konsep mendidih—karena pada dasarnya mendidih tidak sama dengan panas! 

“Lhooo, kok bisa gitu??”

Guys kalian pernah liat air mendidih sampai blubuk-blubuk kan? Yak, memang hawa di sekitar air mendidih otomatis jadi panas, Akan tetapi, skenarionya tidak selalu begitu. Kenapa? Cusss simak artikelnya!

Pengertian Mendidih

“Biasa aku masak air mendidih jadi panas tuh, MinFOS! Terus kenapa mendidih tidak sama dengan panas??”

Eits sebelum ke pembahasan, sebaiknya kamu harus tahu pengertian dari ‘mendidih’!

Jadi guys, mendidih adalah suatu kondisi di mana terjadi perubahan suatu zat dari fase cair menjadi fase gas. Panas adalah energi yang dipindahkan dari satu benda ke benda lain sebagai akibat perpindahan suhu. Maka mendidih berbeda dengan panas karena titik didih yang berbeda~ 

Titik didih ialah temperatur saat tekanan uap jenuh zat cair sama dengan tekanan uap. Suhu ketika air mendidih tergantung suhu dan tekanan lingkungan sekitarnya, dan panas juga dapat dilihat dari perpindahan panas (kalor). Panas juga energi yang dapat diterima dan dilepaskan oleh suatu benda, lho.

Lantas, apa yang menyebabkan fenomena ini?

  • Setiap suhu pada zat cair di tekanan 1 atmosfer akan merubah fase.
  • Suhu zat cair tidak bertambah lagi karena kalor yang digunakan sudah berubah dari zat cair menuju zat gas.
  • Tekanan uap dan tekanan atmosfer yang sama.
  • Suatu zat yang terlarut tidak mudah menguap.

Contoh :

Mendidih ;
Source : kumparan.com

  • Pemasak Bertekanan

Memasak bertekanan adalah metode memasak yang paling umum di hampir setiap dapur.Saat dipanaskan, suhu di dalam panci akan meningkat, yang memerangkap uap yang keluar dari air cair, yang selanjutnya meningkatkan tekanan di dalam panci presto yang secara signifikan mempercepat proses memasak.

Source : haibunda.com

  • Memasak dengan Garam

Garam adalah bahan yang luar biasa di dapur kita. Ini tidak hanya menambah rasa pada makanan kita tetapi juga meningkatkan titik didih air. Sifat kimiawi di balik ini adalah ketika garam, yaitu natrium klorida, ditambahkan ke air, ia terdisosiasi menjadi ion natrium dan klorida. Ion-ion ini mengubah gaya antarmolekul antara molekul air. Bahkan tanpa zat terlarut bermuatan, menambahkan zat terlarut ke air akan meningkatkan suhunya karena peningkatan titik didih.

Source : kafekepo.com

  • Anti Beku

Antibeku pada dasarnya adalah aditif, yang jika ditambahkan ke cairan berbahan air, mengurangi titik beku campuran. Ethylene glycol adalah antibeku yang paling umum digunakan untuk mendinginkan radiator mobil selama musim dingin karena mengurangi titik beku air dan di musim panas, berfungsi sebagai pendingin.

Source : sainskimia.com

  • Penyimpanan Bahan Kimia

Pengetahuan tentang titik didih suatu bahan kimia sangat penting untuk penyimpanan dan pengangkutannya. Tidak pernah disarankan untuk menyimpan atau mengangkut cairan pada suhu yang mendekati atau di atas titik didihnya karena dapat menyebabkan kebocoran, yang dapat mengakibatkan konsekuensi yang parah. Perhatian khusus harus diberikan jika ada cairan yang mudah terbakar dan mudah terbakar.

Source : 123rf.com

  • Membuat Secangkir Teh di Pegunungan

Sering dikatakan bahwa sangat sulit membuat secangkir teh atau kopi di pegunungan. Mengapa ya? Ini karena saat kita bergerak menuju ketinggian yang lebih tinggi, tekanan atmosfer lebih rendah dibandingkan dengan permukaan laut, dan karenanya, air mendidih pada suhu lebih rendah dari 100 derajat celcius. Jadi, uap air menguap lebih cepat, yang menyebabkan buruknya secangkir teh di dataran tinggi.

Masih kurang paham dengan contoh diatas? Nih MinFOS jelasin lebih detail yoo—, pada dasarnya proses mendidihnya air diakibatkan dua prinsip, yakni tekanan udara dan ketinggian. Jadi, kalau secara jalannya logika, berarti tempat kita memasak air tersebut, juga berpengaruh terhadap cepat didih/titik didih air tersebut ya kan. 

Simpelnya sih, energi panas (iya, api yang buat masak air kamu Sobat FOSCA) mengubah molekul air hingga melepas dan menyebar dan menjadi gas, nah di gunung proses yang sama pun juga terjadi, tetapi karena tekanan atmosfer yang berbeda menghasilkan energi yang lebih rendah dan menjadikan titik didih di suhu lebih rendah. 

Walau terlihat menguntungkan bagi yang ingin merebus kuah mie dengan cepat, tetapi tidak seindah pandangan mata ya gengs. Memasak makanan itukan mengharuskan kamu menyentuh di suhu tertentu agar makanan matang, jika energi yang dihasilkan kecil, bagaimana bisa cepat matang? ;(

Oke cukup dibagian penjelasan, kita masuk rumus nih. Untuk menentukan titik didih suatu senyawa hidrokarbon, kita harus memperhatikan kedua komponen ini:

  • Mr (massa molekul relatif) -> Mr semakin besar, titik didih semakin tinggi.
  • Panjang rantai -> Rantai semakin panjang, titik didih semakin tinggi.

Siapa nih yang masih sering salah kaprah? Hehe…. Dari penjelasan di atas, semoga Sobat FOSCA semua dapat terhindar miskonsepsi umum ini. Ingat ya, titik didih tiap atom itu berbeda~ Please drop suggestions, criticism, and opinions in the comment section! 

Salam hangat dari Tim FOSCA 16 ♡ Adiós

Source : Reddit.com

– Baca juga artikel kami! Kenapa Sih Kita Sakit Perut Sebelum BAB?

Source :

https://id.quora.com/Mengapa-air-mendidih-berbau-sementara-air-pada-suhu-kamar-tidak

https://images.app.goo.gl/k1dMpbuZCqa5MX3r6

http://chem-misteri.blogspot.com/2014/09/cara-mengurutkan-titik-didih-senyawa.html?m=1

https://sainskimia.com/beberapa-contoh-titik-didih-dalam-kehidupan-sehari-hari/

https://www.zenius.net/blog/gelembung-air-mendidih#Proses_Pendidihan_Air

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top