Satwa

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2021

Satwa

Pengertian Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) diperingati setiap tanggal 5 November. Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional pertama kali diprakarsai oleh Presiden Soeharto pada tahun 1993 dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 4 tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Melestarikan puspa dan satwa berarti menjaga keanekaragaman hayati. Puspa dan satwa sebagai bagian dari keanekaragaman hayati merupakan modal penting bagi pemenuhan kebutuhan dasar manusia serta penjaga keseimbangan ekosistem. Apalagi Indonesia menjadi salah satu negara megabiodiversity di dunia. Hal ini sangat berkaitan dengan penetapan tahun 2010 sebagai Tahun Internasional Biodiversity yang dideklarasikan PBB.

Tujuan Perayaan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 

Tujuan dari penetapan tanggal 5 November sebagai Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional adalah untuk menumbuhkan dan mengingatkan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan masyarakat. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menyatakan, HCPSN memiliki tujuan untuk meningkatkan kepedulian, upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatannya secara berkelanjutan untuk kehidupan manusia.

Berdasarkan Keppres RI Nomor 4 Tahun 1993 tentang satwa dan bunga nasional, ada tiga jenis puspa dan tiga jenis satwa yang dinyatakan sebagai puspa dan satwa nasional, yaitu:

Puspa Nasional

  1. Bunga Melati Putih (Puspa Bangsa)
Bunga Melati
Gambar : Capri23auto dari Pixabay

Bunga melati putih atau yang memiliki nama latin Jasminum sambac merupakan salah satu Bunga Nasional Indonesia. Bunga melati putih berukuran kecil dan akan mengeluarkan aroma yang harum ketika sudah mekar.

Selain dijadikan tanaman hias di pekarangan rumah, bunga melati putih biasa digunakan dalam upacara-upacara di Indonesia. Seperti upacara pernikahan, atau berbagai upacara adat lainnya.

Bunga melati putih dianggap melambangkan masyarakat Indonesia yang sederhana dan elok budi pekertinya. Inilah sebabnya bunga melati putih disebut juga sebagai Puspa Bangsa.

  1. Rafflesia Arnoldii (Puspa Langka) 
Bunga Rafflesia
G ambar : Tirto.ID

Rafflesia Arnoldii atau Padma Raksasa dinyatakan sebagai bunga nasional dan ditetapkan sebagai puspa langka. Padma raksasa atau Rafflesia arnoldii merupakan tumbuhan parasit obligat yang tumbuh pada batang liana (tumbuhan merambat) dari genus Tetrastigma.

Bunga ini tersebar di hutan pegunungan bawah Jawa Barat, hutan dataran rendah di sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan Jawa Tengah hutan dataran rendah Taman Nasional Meru Betiri, serta hutan tropis di Pulau Sumatera.

  1. Anggrek Bulan (Puspa Pesona)
Bunga Anggrek Bulan
Gambar: 99.co

Sejarah ditemukannya tanaman anggrek bulan terjadi pada abad ke-17. Rumphius disebut sebagai orang yang pertama kali menemukan spesies anggrek bulan di Ambon pada tahun 1750, yang kemudian diberi nama Epidendrum albummajus. Pada tahun 1973, Linnaeus memberikan nama Epidendrum amabila pada spesies anggrek bulan di Nusakambangan, yang kemudian diberi nama Phalaenopsis amabilis. Sejak saat itu sampai sekarang, anggrek bulan dikategorikan dalam genus Phalaenopsis (Rukmana, 2008). Anggrek bulan adalah salah satu spesies dari genus Phalaenopsis yang dianggap cukup penting karena peranannya sebagai induk dapat menghasilkan berbagai keturunan atau hibrida. Keistimewaan lainnya adalah mampu berbunga sepanjang tahun dengan masa rata-rata berbunga selama satu bulan (Iswanto, 2008).

Satwa Nasional

  1. Komodo
Komodo
Gambar : komodoshuttle.com

Komodo atau juga disebut biawak komodo merupakan satwa endemik asli Indonesia dan spesies kadal terbesar di dunia. Hewan ini banyak ditemukan di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara Timur (NTT). Mereka memiliki kepala panjang dan rata dengan moncong bulat, kulit bersisik, kaki bengkok, dan ekor besar berotot. Panjangnya bisa mencapai 10 kaki dan beratnya lebih dari 150 Kilogram.

  1. Ikan Siluk Merah
Ikan Siluk Merah
Gambar : www.kenerak.desa.id

Arwana Asia dalam bahasa latinya (Scleropages formosus), atau Siluk Merah ialah salah satu spesies ikan air tawar dari Asia Tenggara. Ikan ini memiliki badan yang panjang, sirip dubur terletak jauh di belakang badan, bersifat predator seperti kerabat dekatnya ikan Arapaima gigas. Arwana adalah ikan bertulang air tawar dari keluarga Osteoglossidae, juga dikenal sebagai bonytongues. 

Sejak tahun 1975, arwana dilindungi oleh Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITIES). Menurut CITIES, ikan ini termasuk dalam kategori spesies langka. Ikan Siluk Merah juga terdaftar dalam daftar spesies langka yang berstatus “terancam punah” oleh IUCN sejak tahun 2004.

  1. Elang Jawa 
Elang Jawa
Gambar : news.tamansafari.com

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan suatu spesies elang berukuran sedang endemik yang hanya ada di pulau Jawa. Elang Jawa juga disebut sebagai inspirasi dari burung Garuda, Lambang Negara Indonesia karena para pendiri bangsa kala itu banyak menjumpai Elang Jawa. Sayangnya, Elang Jawa terancam punah karena pembangunan pesat pulau Jawa dan juga perburuan massal oleh para pemburu yang tak bertanggung jawab.

Elang Jawa dahulu kala ditemukan di berbagai sudut hutan-hutan dan lereng gunung pulau Jawa. Namun sekarang burung ini jarang ditemukan di luar lereng lereng gunung, hanya sesekali ditemukan di wilayah perhutanan.

Maskot Identitas Puspa dan Satwa 34 Provinsi di Indonesia

Makna Hari Cinta dan Puspa Satwa Nasional
Gambar : Mancode.id
  1. Daerah Istimewa Aceh

Flora: Bunga Jeumpa / Cempaka Wangi.

Fauna: Burung Ceumpala Kuneng / Kucica ekor-kuning.

  1. Sumatera Utara

Flora: Kenanga.

Fauna: Burung Beo Nias.

  1. Sumatera Barat

Flora: Murbei.

Fauna: Burung Kuau Raja.

  1. Sumatera Selatan

Flora: Duku.

Fauna: Ikan Belida.

  1. Provinsi Riau

Flora: Nibung.

Fauna: Burung Serindit.

  1. Kepulauan Riau

Flora: Sirih.

Fauna: Ikan Kakap.

  1. Bengkulu

Flora: Rafflesia Arnoldii.

Fauna: Beruang Madu.

  1. Jambi

Flora: Pinang Merah.

Fauna: Harimau Sumatera.

  1. Lampung

Flora: Bunga Asar.

Fauna: Gajah Sumatera.

  1. Kepulauan Bangka Belitung

Flora: Nagasari / Nyatuh Pucung.

Fauna: Mantilin / Tarsius.

  1. Provinsi Banten

Flora: Kokoleceran.

Fauna: Badak Jawa.

  1. Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Flora: Salak Condet.

Fauna: Burung Elang Bondol .

  1. Daerah Istimewa Yogyakarta

Flora: Kepel / Burahol.

Fauna: Burung Perkutut.

  1. Jawa Barat

Flora: Gandaria.

Fauna: Macan Tutul Jawa.

  1. Jawa Tengah

Flora: Kantil.

Fauna: Burung Kepodang Emas.

  1. Jawa Timur

Flora: Sedap Malam.

Fauna: Ayam bekisar.

  1. Provinsi Bali

Flora: Majegau.

Fauna: Burung Jalak Bali.

  1. Nusa Tenggara Barat

Flora: Ajan Kelicung.

Fauna: Rusa Timor.

  1. Nusa Tenggara Timur

Flora: Cendana.

Fauna: Biawak Komodo.

  1. Kalimantan Barat

Flora: Tengkawang Tungkul / Meranti Merah Menyala.

Fauna: Burung Enggang Gading.

  1. Kalimantan Selatan

Flora: Kasturi.

Fauna: Bekantan.

  1. Kalimantan Tengah

Flora: Tenggaring / Rambutan.

Fauna: Kuau Kerdil Kalimantan / Merak.

  1. Kalimantan Timur

Flora: Anggrek Hitam.

Fauna: Pesut Mahakam.

  1. Kalimantan Utara

Flora: Anggrek Hitam.

Fauna: Pesut Mahakam.

  1. Gorontalo

Flora: Gofasa, gupasa.

Fauna: Ikan Bulalao.

  1. Sulawesi Utara

Flora: Longusei.

Fauna: Tangkasi.

  1. Sulawesi Tengah

Flora: Eboni.

Fauna: Burung Maleo Senkawor.

  1. Sulawesi Barat

Flora: Cempaka hutan kasar.

Fauna: Burung Mandar Dengkur.

  1. Sulawesi Tenggara

Flora: Anggrek Serat.

Fauna: Anoa.

  1. Sulawesi Selatan

Flora: Lontar / Siwalan.

Fauna: Burung Julang Sulawesi.

  1. Provinsi Maluku

Flora: Bunga Anggrek Larat.

Fauna: Burung Nuri raja Ambon.

  1. Maluku Utara

Flora: Cengkeh.

Fauna: Burung Bidadari Halmahera.

  1. Papua

Flora: Buah merah.

Fauna: Burung Cendrawasih 12 Kawat.

  1. Papua Barat

Flora: Matoa.

Fauna: Burung Cendrawasih Merah.

Cara Pelestarian Puspa dan Satwa Nasional

Menjaga Puspa dan Satwa Indonesia | Earth Hour Depok
Gambar : earthhourdepok.com
  1. Membangun tempat perlindungan

Ada beberapa jenis flora dan fauna yang sudah mulai punah karenanya perlu dibangun tempat khusus untuk melindungi mereka. Misalnya, suaka margasatwa ujung kulon yang merupakan tempat khusus untuk melindungi kawanan badak bercula satu yang sudah sangat sedikit jumlahnya.

  1. Membangun tempat rehabilitasi

Pembangunan tempat rehabilitasi ini perlu dilakukan untuk tetap mempertahankan kehidupan flora dan fauna. Seperti orang utan di tanjung puting Kalimantan, hutan wanariset samboja, kutai Kalimantan dan pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.

  1. Menerapkan program pembangunan berkelanjutan

Flora dan fauna terancam karena berbagai program pembangunan proyek gedung pencakar langit dan bangunan lainnya yang seringkali tidak memperhatikan aspek lingkungan. Jadi, pemerintah sangat perlu membuat sebuah undang-undang untuk mengatur pembangunan yang berkelanjutan yang memperhatikan aspek lingkungan dan ramah lingkungan. 

  1. Menetapkan status flora dan fauna

Perlu dilakukan penetapan status pada flora dan fauna terutama yang terancam punah supaya tidak terjadi perburuan terhadap mereka. Pemerintah juga harus membuat undang-undang tegas dengan melakukan tindakan jika ada yang berusaha menyelundupkan atau memburu flora dan fauna yang sudah diberi status dilindungi.

  1. Melakukan usaha pelestarian hutan

Pemerintah harus menindak tegas para pencuri kayu atau illegal logging, memperbaiki kondisi hutan, melakukan reboisasi dan melakukan tebang pilih supaya hutan tetap terjaga kehidupannya dan makhluk yang ada di dalamnya agar terhindar juga dari erosi tanah yang menjadi penyebab flora dan fauna mulai punah.

  1. Melakukan budidaya

Budidaya juga bisa menjadi salah satu cara upaya pelestarian flora dan fauna yang dilindungi. Misalnya budidaya penyu, dengan budidaya ini penyu dikembangbiakan dengan baik dan setelah penyu mampu mandiri kemudian para penyu dilepas ke habitat aslinya. 

  1. Melakukan penyuluhan dan pendidikan

Memberikan pemahaman bahwa flora dan fauna sangat penting bagi kehidupan akan membuat anak menjadi sadar dan tidak merusak lingkungan.

Sumber

FOSCA – Forum of Scientist Teenagers – 2021 (kirfosca.com)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *