Pengertian Gerhana Bulan Parsial
Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana Bulan Parsial terjadi saat sebagian piringan Bulan masuk ke umbra (bayangan utama) Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di yang terkena umbra Bumi tersebut.
Penyebab Gerhana Bulan Parsial
Gerhana bulan parsial terjadi ketika bumi tidak seutuhnya menghalangi bulan dari sinar matahari. Sebagian permukaan bulan masih berada di daerah penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang bisa sampai ke permukaan bulan.
Sederhananya terjadi saat matahari, bumi, dan bulan tidak sejajar membentuk garis lurus di ruang angkasa. Ketika itu terjadi, sebagian kecil dari permukaan bulan ditutupi oleh bagian tengah paling gelap dari bayangan bumi, yang disebut umbra. Sisa bulan ditutupi oleh bagian luar bayangan bumi yang disebut penumbra.
Proses terjadinya Gerhana Bulan
- P1 – Menunjukkan posisi bulan ketika mulai memasuki daerah umbra. Umbra adalah bagian yang sangat gelap pada saat terjadi gerhana Bulan dan merupakan bayangan inti yang berada di tengah.
- U2 – Menunjukkan posisi seluruh permukaan Bulan yang sudah memasuki daerah umbra. Biasanya dalam posisi ini, bulan sudah relatif mudah dilihat oleh mata telanjang. Menunjukkan puncak gerhana, yakni kondisi maksimal saat Bulan tertutup oleh Bumi.
- U3 – Menunjukkan posisi Bulan yang sudah mulai keluar dari daerah umbra.
- U4 – Menunjukkan posisi Bulan yang sudah lepas dan keluar dari daerah umbra. Dalam posisi ini, wajah Bulan sudah mulai tampak normal, namun kecerahannya masih belum tampak jelas. Ini disebabkan oleh posisi Bulan yang masih dalam fase gerhana penumbra.
- P4 – Menunjukkan posisi Bulan yang sudah lepas dan keluar dari daerah penumbra. Dalam posisi ini, proses gerhana Bulan sudah berakhir.
Wilayah-wilayah yang dapat melihat Gerhana Bulan Parsial 19 November
Wilayah yang dapat menyaksikan fase puncak gerhana bulan parsial antara lain:
- Provinsi Papua Barat (kecuali Kabupaten Kepulauan Raja Ampat)
- Provinsi Papua
- Sebagian provinsi Maluku (Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara/Kepulauan Kei, Kabupaten Kepulauan Aru)
Wilayah yang dapat menyaksikan fase akhir parsial ini antara lain:
- Pulau Papua
- Kepulauan Maluku
- Sulawesi
- Kalimatan
- Nusa Tenggara
- Pulau Madura
- Bali
- Jawa (kecuali Provinsi Banten, Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat)
- Sebagian Provinsi Kepulauan Riau (kecuali Kepulauan Natuna dan Kepulauan Anambas)
- Provinsi Bangka Belitung (kecuali Kabupaten Bangka Barat)
Fase Gerhana Penumbra dari Sejak Bulan Terbit hingga Gerhana Berakhir:
- Jawa bagian barat
- Sumatra
Waktu Fenomena Gerhana Bulan Parsial 19 November di Indonesia
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) adalah 6 jam 5 menit 7 detik. Adapun durasi parsialitas, yaitu lama waktu dari fase Gerhana Parsial mulai (U1) hingga Gerhana Parsial berakhir (U4) terjadi selama 3 jam 29 menit 1 detik.
Peta Visibilitas Gerhana Bulan Parsial 19 November di Dunia
Pada Gambar 2 ditampilkan Peta Gerhana Bulan Parsial 19 November 2021 di Indonesia. Pada gambar tersebut, garis U4 menunjukkan fase Gerhana Parsial berakhir terjadi bersamaan dengan terbitnya Bulan di lokasi yang terlewati oleh garis tersebut. Garis U4 ini membagi dua kondisi visibilitas GBS 19 November 2021 di Indonesia, yaitu pengamat yang berada di sebelah Timur garis U4 dapat mengamati proses gerhana parsial dari Bulan terbit hingga fase gerhana berakhir.
Daerah ini meliputi Papua, Maluku, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Bali, sebagian besar Jawa bagian timur, dan sebagian Bangka Belitung bagian timur. Adapun pengamat yang berada di sebelah Barat garis U4 hanya dapat mengamati fase gerhana penumbra dari sejak Bulan terbit hingga gerhana berakhir. Daerah di sebelah Barat garis U4 meliputi Jawa bagian barat dan Sumatera.
Peta visibilitas Gerhana Bulan Parsial 19 November 2021 di dunia dapat dilihat pada Gambar 3. Sebagaimana terlihat pada Gambar tersebut, seluruh proses gerhana dapat dilihat di Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Rusia bagian timur.
Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di sebagian besar Asia dan Australia. Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di sebagian besar Eropa bagian barat, sebagian kecil Afrika bagian barat, dan Amerika Selatan. Gerhana ini tidak akan dapat diamati di Asia bagian barat, sebagian besar Afrika, dan sebagian besar Eropa bagian timur.
Fakta Menarik mengenai Gerhana Bulan Parsial 19 November
Gerhana Bulan Parsial 19 November 2021 ini merupakan gerhana ke-45 dari 71 gerhana dalam Seri Saros-126. Seri Saros adalah sekumpulan gerhana yang mana interval dua gerhana yang berurutan merupakan siklus Saros. Siklus Saros memiliki rata-rata durasi selama 18 tahun 11 hari 8 jam dan terpaut sebesar 223 lunasi (siklus sinodis Bulan). Seri Saros dapat terdiri dari 70-80 gerhana dan berumur 1200-1400 tahun.
Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah Gerhana Bulan Total 9 November 2003. Adapun gerhana Bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah Gerhana Bulan Parsial 30 November 2039, yang juga akan dapat diamati dari Indonesia.
NASA memprediksikan bahwa gerhana bulan mendatang pada 19 November, akan menjadi gerhana terpanjang dalam 100 tahun. Gerhana itu bisa bertahan hingga 3 jam dan 28 menit. Menurut para peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang mengatakan, gerhana bulan parsial kali ini memiliki magnitudo 0,9785, yang artinya adalah hanya 97,85 persen lebar Bulan yang tertutupi umbra Bumi.
Jarak sudut/angular dari pusat Bulan ke pusat umbra Bumi sebesar 1478 detik busur atau 0,41 derajat dan lebar sudut Bulan sebesar 1770 detik busur atau 0,49 derajat. Dengan Parameter gamma atau jarak linier dari pusat Bulan ke pusat umbra Bumi sebesar 0,4552 jejari Bumi atau sekitar 2.900 kilometer.
Sumber:
- Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021 | BMKG
- Gerhana Bulan Sebagian 19 November 2021, Bisa Diamati di Seluruh Indonesia? Halaman all – Kompas.com
- Gerhana Bulan 2021: Gerhana Bulan Sebagian 18-19 November Menjadi Gerhana Terpanjang pada Abad Ini – Halaman 2 – Tribunnews.com
- https://www.gramedia.com/literasi/proses-terjadinya-gerhana-bulan/amp/#2_Gerhana_Bulan_Sebagian
- https://m.tribunnews.com/amp/nasional/2021/11/17/daftar-wilayah-yang-dapat-menyaksikan-gerhana-bulan-sebagian-terjadi-pada-19-november-2021?page=all
- Tahap-tahap Proses Terjadinya Gerhana Bulan (kompas.com)